Sunday 11 May 2014

RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

     Makna komunikasi 
      Kita telah banyak berbicara tentang komunikasi. Dengan berkembangnya komunikasi maka ruang lingkup komunikasi mengalami perubahan yang mendasar. Banyak para ahli yang menguraikan ruang lingkup komunikasi. Namun pada dasarnya perkembanganya tidak menyimpang dengan inti komunikasi itu sendiri. Arifin (1988) mengemukakan bahwa dalam percakapan banyak orang yang selalu menggunakan kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung kata : komunikasi, dengan makna berbeda satu dengan yang lain.[1] 

Perhatikan contoh-contoh berikut :
~Chilla baru saja menerima nilai hasil ujian semester I. Pada saat makan malam bersama ayah Chilla menanyakan tentang nilai ujian tersebut.
~Andy menceritakan kejadian-kejadian lucu yang membuat teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal.
~Afifah sedang memiliki masalah dengan kekasihnya dan mengungkapkan masalahnya kepada temannya.
~Dua mahasiswa sedang membicarakan tentang dosennya yang galak.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan apa itu komunikasi, yaitu : komunikasi sebagai proses social, komunikasi sebagai peristiwa, komunikasi sebagai ilmu, komunikasi sebagai keterampilan. Selain itu ditemukan juga beberapa arti dari komunikasi yaitu : dipahami, saling berhubungan, saling pengertian, dan pesan.


2.        Pengertian komunikasi secara etimologis
Biasanya dalam perkembangannya komunikasi sering disamakan dengan publisistik. Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicate, yang artinya berpartisipasi, atau memberitahukan. Sementara publisistik berasal dari perkataan latin populus yang berarti penduduk, publicus artinya kepada masyarakat luas, atas ongkos Negara, publico artinya perintah Negara, publicare berarti menjelaskan kepada penduduk, publicani artinya pemungutan pajak.[2]
Dengan demikian publisistik lebih menekankan pada sifat atau kegiatan dari seorang atau sekelompok orang, atau instasi untuk mempengaruhi orang lain, kelompok lain, maupun instasi yang lain. Kegiatan ini dilihat dari kegiatan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat suatu Negara, sedangkan komunikasi lebih menitikberatkan segi sosialnya, yaitu usaha menjadikan sesuatu menjadi milik bersama. Pada dasarnya publisistik lebih menitikberatkan ke efek politiknya, sementara komunikasi menitikberatkan ke kegiatan dan proses sosialnya.[3]
3.        Masalah definisi komunikasi
Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Menurut Dance (1970) menyusul Strappers (1966) berhasil membuat enam kategori dari serba makna definisi komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai[4] :
a)        Aktivitas dari suatu pihak
Communication is the discriminatory respons of an organism to a stimulus. (Stevens, 1950)
b)        Aktivitas datang dari pihak lain : mempengaruhi
The proses by which an individual transmits stimulus to modify, the behavior of other individual. (Hoveland, 1948)
c)        Hubungan adalah sentral
Communication is essentially the relationship set up by the transmition of stimully and the evocation of response. (Cherrey, 1964)
d)        Hasil adalah yang utama, sharing atau pemilikan
It is prosess that makes common to or several what was the monopoly of one or some. (Gode, 1959)
e)        Transmisi informasi
Communication is an information transformation process which orginates at mind and ends at a mind. (Toda, 1967)
f)        Penggunaan lambang
To designate interaction by means of signs and symbols. (Cullen, 1939)
4.        Ruang lingkup komunikasi
Menurut Effendy (1986) dengan berdasarkan definisi Harold Laswell, rumusan komunikasi adalah siapa yang mengatakan? (who says?), melalui saluran apa? (what in wich channel?), kepada siapa? (to whom?), dengan effek apa? (With what effect?). kemudian Effendy menampilkan ringkasan ruang lingkup komunikasi sebagai berikut[5] :

                                Bagian Ruang Lingkup Komunikasi
1.        Bentuk komunikasi
a.        Komunikasi personal
1)       Komunikasi intrapersonal
2)       Komunikasi interpersonal
b.        Komunikasi kelompok
1)       Komunikasi kelompok kecil
-lecture,panel diskusi,symposium,seminar,brainstorming
2)       Komunikasi kelompok besar
c.        Komunikasi massa
1)       Pers
2)       Televisi
3)       Film
4)       Dll.
2.        Sifat komunikasi
a.        Verbal
1)       Oral
2)       Written
b.        Non verbal
1)       Gestural
2)       Pictorial
3.        Teknik komunikasi
a.        Journalism
b.        Public relation
c.        Advertising
d.        Exhibition
e.        Propaganda
f.         Public
g.        Dll.
4.        Metode komunikasi
a.        Komunikasi informative
b.        Komunikasi persuasive
c.        Komunikasi instruktif
5.        Fungsi komunikasi
a.        Informasi massa
b.        Pengetahuan massa
c.        pendapat massa
d.        Hiburan massa
6.        Tujuan komunikasi
a.        Social change
b.        Attitude change
c.        Opinion change
d.        Behavior change
7.        Model komunikasi
a.        One step flow communication
b.        Two steb flow communication
c.        Multi step flow communication
8.        Bidang komunikasi
a.        Komunikasi social
b.        Komunikasi organisasi
c.        Komunikasi bisnis
d.        Komunikasi politik
e.        Komunikasi budaya
f.         Komunikasi tradisional
g.        Komunikasi internasional
h.        Komunikasi perkembangan
i.         Komunikasi lingkungan
9.        System komunikasi
a.        Social responsibility system
b.        Authoritarian system
c.        Dll.
  
 
A       CIRI-CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Menurut Barnlund  ada beberapa cirri yang bisa untuk mengenal komunikasi antar pribadi. Adapun cirri-ciri dapat di alurkan sebagai berikut  yaitu:[1]
1.        Komunikasi antar pribadi biasanya terjadinya secara spontan .
Anda dapat membayangkan pada suatu saat anda memasuki sebuah  rumah makan . dengan memilih tempat duduk di sudut ruangan di lantai dua, anda sebenarnya bermaksud untuk dapat memandang lalu lintas yang ramai. Ternyata di meja yang disudut itu telah duduk dua orang gadis yang telah tiba sebelum anda, apa pun yang terjadi anda pun harus duduk di sana dan anda harus berkenalan dengan keduanya. Perkenalan ini terjadi secara spontan, berpegang tangan, menyebut nama, mungkin juga pekerjaan, sesudah makan kalian berpisah. Ini namanya komunikasi antar pribadi, karena  pertemuan itu terjadi secara spontan di rumah makan.
2.        Komunikasi antar  pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu.
Meskipun  biasa saja terjadi adanya komunikasi antar pribadi yang telah anda janjikan, namun kebanyakan aksi yang terjadi, komunikasi antar  pribadi tidak mempunyai tujuan yang di programkan terlebuh dahulu.
Pertemuan yang terjadi di rumah makan sebagai mana di lukiskan tersebut. Perkenalan di dalam, contoh-contoh ini merupakan bagaimana suatu komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan. ciri ini tentu membedakannya dengan komunikasi kelompok yang tujuannya sudah di rencanakan atau di rumuskan.
3.        Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan diantara para peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas.
Selain terjadinya komunikasi antar pribadi itu secara spontan,  tidak mempunyai tujuan yang telah di sepakati  maka ciri berikutnya adalah : peristiwa komunikasi yang terjadi secara kebetulan
Pertemuan yang terjadi di rumah makan menunjukan bahwa komunikasi terjadi karena secara kebutulan. Apakah anda mengenal dengan kedua gadis  tersebut? Tentunya untuk pertama kalinya tidak, karena mereka tidak mempunyai identitas yang jelas, tidak tahu dari mana asalnya. Setelah berkenalan secara spontan,  kemudian berpisah (karena pertemuan itu berlangsung secra kebetulan) baru identitasnya telah di ketahui.
4.        Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang di sengaja maupun yang tidak disengaja.
Ciri komunikasi antar pribadi yang keempat adalah menghasilkan suatu akibat yang disengaja atau yang tidak disengaja, atau akibat yang telah direncanakan terlebih dahulu  atau tidak direncanakan. Seringkali berkomunikasi dengan orang lain (katakan itu adalah mahasiswa) dalam suatu percakapan, anda bermaksud mengetahui keadaan orang tua mahasiswa. Obrolan di mulai dengan menanyakan nama ayah dan ibu, mungkin anda ingin mengetahui keadaan orang tua si mahasiswa lalu anda pun bertanya apakah kedua orang tuamu, ayah dan ibu sehat-sehat sampai sekarang…? Dalam hati keinginan anda hanya menghendaki jika orang tuanya sehat walafiat. Namun tidak terduga anda memperoleh jawaban dari mahasiswa: kedua orang tuaku kini telah bercerai ,sehingga ibuku menikah lagi dengan seorang penjudi yang sama sekali saya tidak sukai
Komunikasi antar pribadi terkadang mengakibatkan suatu reaksi yang tidak direncanakan terlebih dahulu, dan keadaan inipun sebenarnya tidak di kehendaki. Namun demikian tekadang dalam peristiwa komunikasi anda selalu berhadapan dengan keadaan dimana apa yang dimaksudkan tidak dipahami sehingga mengakibatkan riaksi dan suasana komunikasi menjadi lain dari apa yang diinginkan.
5.        Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan.
Komunikasi yang dilakukan antra pribadi berbeda dengan komunikasi lainnya, misalnya komunikasi kelompok maupun massa. Komuniksi antar pribadi mempunyai ciri hubungan antara seorang komunikator dengan komunikan dalam suatu percakapan saling memmeri dan menerima informasi secara bergantian. Suasana logispun terjadi sehingga tidak lagi diketaui siapa  sebenarnya yang menjadi komunikator dan siapa yang menjadi komunikan karena pembicaraan keduanya bergantian dan terus-menerus.
6.        Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi ,adanya keterpengaruhan.
Setiap orang lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih dekat dengan pasangannya. Factor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan hubungan mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dalam percakapan diantara mereka. Setelah bebas maka berbagai variasi dalam percakapanpun dapat dilakukan.
7.        Komunikasi antar pribadi tidak di katakan sukses jika tidak membuahkan hasil.
Suatu komunikasi antar pribadi dikatakan sekses kalau membawa hasil. Sebagai mana telah diuraikan sebelumnya bahwa komunikasi antar pribadi itu selain melibatkan orang dalam keadaan bebas atau saling mempengaruhi. Saling becakap-cakap berbalasan, membuahkan hasil yang disengaja atau tidak disengaja dan di dorong oleh banyak factor pendorong, maka hasil komunikasi harus nyata merubah cara pandang, perasaan, maupun prilaku yang  nyata.
8.        Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang yang bermakna.
Gambaran tentang terlaksananya komunikasi antar pribadi biasanya hanya dengan kata-kata verbal yang diucapkan. Namun kalau dengan kata-kata saja tidaklah cukup, kadang-kadang anda harus manggunakan lambang-lambang untuk menjelaskan maksud anda ataupun memperkuat pernyataan yang disampaikan.
Fungsi dari berbagai lambang tersebut bahwa seorang komunikator menerjemakan suatu pesannya dengan lambang tertentu demi pesan itu sendiri dan memperkuat makna pesan itu.[2]



A.       SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1.        Komunikasi antar pribadi melibatkan di dalamnya perilaku verbal maupun non verbal.
Jika diperhatikan dengan sungguh sungguh maka setiap hari sebenarnya setiap orang dalam berkomunikasi antar pribadi telah melaksanakan pengiriman pesan pesan yang bersifat verbal maupun non verbal
Coba anda bayangkan diri anda sendiri ketika bocah, pada suatu ketika sedang nakal-nakalnya, ibu mengatakan kepada anda ia sangat mencintai anda. Bagaimana ibu menampilkan wajahnya ketika mengatakan: saya mencintaimu!. Sang ibu melemparkan senyuman dibibirnya, tangannya mengusap ngusap rambutmu, kemudian mencubit pipimu. Suaranya menjadi lebih rendah nadanya, lembut dan perlahan-lahan. Semua yang dilakukan ibumu tersebut menunjukkan bahwa sang ibu telah mengirimkan pesannya dalam prilaku verbal (mengucap kata kata) diikuti dengan prilaku non verbal (bantuan suara dan gerak gerik tangan).
Golfman (1971) dan de lozier (1976) little john (1978); merinci prilaku verbal tersebut atas (1) bahasa jarak atau proksemik ;(2) dan bahasa gerak anggota tubuh atau kinesik; (3) prilaku yang terletak antara verbal dan non verbal yang disebut dengan paralinguistic.
2.        Komuikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan, scripted dan contrived
Ketika berkomunikasi dengan sesamanya umumnya ia harus mempertimbangkan secara pastisetiap prilakunya sendiri. Ia dapat mengatakan apa saja yang ada dalam benaknya, kemudian mewujudkannya, baik dalam prilaku yang disebut spontan, scripted, dan contrived. Cara yang dipilihnya juga sangat tergantung pada tujuan hubungan diantara mereka, sehingga prilaku itu menggambarkan harapan-harapanya akan tercapai atau tidak. Mengapa ketiga cara ini mempengaruhi seseorang? Semuanya disebabkan karena sebagai manusia kadang-kadang seseorang berperilaku karena dikuasai oleh perasaannya, pada waktu yang lain perilaku seseorang didorong oleh sikap dan pandangan yang rasional.
Bentuk prilaku yang pertama adalah yang bersifat spontan. Perilaku seperti ini dalam satu komunikasi antar pribadi dilakukan secara tiba-tiba, serta merta untuk menjawab sesuatu rangsangan dari luar tanpa terpikir terlebuh dahulu. Dalam hal demikian maka reaksi dari emosi yang penting. Misalnya seorang ambon bertemu dengan kawannya, kemudian menyapa dengan satu kata: maki, atau seorang batak bertemu langsung berteriak: horas! Atau anda bertemu dengan karib anda terus mengatakan : joe, luring ajar lho!, prilaku yang digambarkan seperti ini merupakan reflexs dari hati seseorang, reaksi dari pesan yang dikuasai seluruhnya atau sebagian besarnya oleh emosi bukan karena rasio.
3.        Komunikasi antar pribadi sebagai suatu proses yang berkembang.
Sifat yang ketiga dari komunikasi antar pribadi adalah sifat yang terlihat sebagai suatu proses yang berkembang, gambaran mana menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi sebenarnya tidaklah statis melainkan dinamis, demikian Miller dan Steinberg.
Keduanya menerangkan jika ada orang yang baru pertama kali bertemu maka mereka hanya mempunyai gambaran umum atau pengetahuan dasar tentang orang lain sangat terbatas. Sebagai contoh dalam perkenalan pertama mungkin yang kita tahu adalah nama seseorang, tempat tinggal, tanggal lahir, suku dan asal, Negara maupun pekerjaan selebihnya mungkin tidak diketahui. Karena mungkin setiap hari keduanya sering bergaul maka setiap dari mereka akan mendapatkan tambahan informasi tentang pribadi masing-masing. Sedikit demi sedikit informasi itu meluas ke status perkawinan, suka duka rumah tangga, suka duka di tempat kerja dan sebagainya.
4.        Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi, dan koherensi.
Agar komunikasi dikatakan sukses maka para pesertanya harus berpartisipasi satu terhadap yang lain baik dengan pesan-pesan yang verbal maupun non verbal. Suatu komunikasi antar pribadi harus ditandai dengan adanya umpan balik, seandainya kita berbicara dengan orang lain dan yang diharapkan adalah jawabannya sehingga kita mengetahui pikirannya, perasaannya dan melaksanakan apa yang kita maksudkan, dan jika harapan-harapan itu terpenuhi, maka dapat disimpulkan komunikasi antar pribadi telah berhasil karena umpan baliknya membuat kita bersama menjadi saling mengerti.
Umpan balik pribadi mengacu repons verbal maupun nonverbal dari seseorang komunikan maupun komunikator secara bergantian, tetapi manakala kita menggunakan media (bersurat, menelpon mengirim teks atau facesmile) lalu pihak lain tidak membalasnya (tidak membalas surat dan tidak mengangkat gagang telepon) maka umpan balik tidak ada. Maka komunikasi antar pribadi telah gagal karena tidak adanya umpan balik.
5.        Komunikasi antar pribadi biasanya diatur dengan tata aturan yang bersifat intrinsic dan extrinsic.
Aturan itu biasanya dinyatakan maupun tidak dinyatakan sama-sama mengertilah. Dengan intrinsic dimaksudkan adalah suatu standar dari prilaku yang dikembangkan oleh seorang sebagai pandu bagaimana mereka melaksanakan komunikasi.
Misalnya dua orang kawan yang menghindari diri dari pembicaraan tentang suatu tema diskusi karena kedudukan mereka terhadap tema itu sangat berbeda. Dalam organisai terjadi misalnya karena perbedaan struktur (pimpinan dan bawahan).
Tema tentang tenaga kerja wanita meskipun penting namun tidak penting bagi dua orang satpam yang berjaga. Karena bagi meraka apa manfaatnya. Namun tema itu cocok untuk dibicarakan antara anggota keluarga yang salah seorang anggota TKWnya meninggal di Saudi Arabia.
6.        Komunikasi antar pribadi menunjukkan adanya suatu tindakan.
Sifat keenam dari komunikasi antar pribadi adalah harus adanya sesuatu yang dibuat oleh mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Jadi kedua pihak harus sama-sama mempunyai kegiatan. Aksi tertentu sehingga tanda bahwa mereka memang berkomunikasi.
Jadi semua pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi antar pribadi seperti halnya permainan sepak bola harus mempunyai satu aksi, satu tindakan yang nyata dan diatur dengan suatu taktik dan strategi demi tercapai tujuan komunikasi.
7.        Komunikasi antar pribadi merupakan persuasi antar manusia.
Sifat terakhir dari komunikasi antar pribadi yang penting adalah adanya: persuasi. Sunarjo 1983 dari berbagi sumber menyebutkan persuasi tidak lain merupakan teknik untuk mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi dengan demikian persuasi bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain.


[1] Ibid, hal:12-19
[2] Ibid, hal:12-19



[1] Allo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, hal 1.
[2] H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta, Rineka Cipta, 2000, hal 16.
[3]Allo Liliweri, Loc cit., hal 3.
[4] Ibid., hal 5-6.
[5] Ibid., hal 7-9.

Unknown

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
 

Copyright @ 2013 Edi.my.id.