Wednesday 30 December 2015

Pacaran...???

Disaat berduaan dengan pacar, dan disaat sedang kelihatan mesra nan bahagia.
disaat itu pula malaikat pencatat amal keburukan sibuk dengan catatannya.

maka dari itu mari kita jauhi perkara yang mengundang malaikat pencatat amal buruk dan mari kita undang malaikat pencatat amal kebaikan.

Saturday 12 December 2015

Dampak positif berhenti merokok


Rokok merupakan hal yang Sudan dianggap biasa oleh mayoritas warga kita, padahal di bungkus rokok tersebut sudah ada peringatan. Misalanya tulisan yang biasa kita temui seperti ( MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANHGUAN KEHAMIKAN DAN JANIN) ya kira kita begitu redaksinya....
Tapi mengapa kita seakan cuek akan peringatan tersebut Dan bahkan terkadang ada lelucon yang sering diutarakan "orang yang merokok tidak pandai membaca".

Ada banyak manfaat jika kita berhenti merokok.
⌚ 20 menit setelah berhenti merokok denyut jantung dan tekanan darah membaik.
⌚ 12 jam, berhenti merokok kadar karbon monoksida dalam darah akan berkurang.
πŸ“† 2 pekan hingga 3 bulan. Tanpa rokok, sirkulasi dan fungsi paru akan meningkat. πŸ“† 1 bulan hingga 9 bulan. Stop merokok, batuk dan sesak napas akan berkurang. Paru paru bersih dan resiko infeksi di paru paru menurun.
πŸ“† 1 tahun berhenti merokok, resiko jantung koroner berkurang setengah dibanding merokok dan resiko serangan jantung turun drastis. πŸ“† 5 tahun tanpa rokok.. resiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan kantung kemih akan berkurang hingga setengah dibanding perokok. Resiko terkena kanker servik juga turun. πŸ“† 10 tahun setelah berhenti. Resiko kematian akan kanker paru menjadi setengah dibanding perokok.. Resiko terkena kanker pita suara dan pankreas berkurang. πŸ“† 15 tahun setelah berhenti merokok.. resiko jantung koroner berkurang drastis.. Layaknya orang yang tidak merokok. Dikutip dari majalah Suara Hidayatullah edisi desember 2015 hal 27 (sumber : www.cancer.org).

Tuesday 8 December 2015

Manfaat Buah Tomat

Noda karat yang terdapat pada benda logam kita tentu terasa sulit untuk dibersihkan,
Tahukah anda buah tomat mampu menghilangkan karat pada benda logam.

Caranya cukup mudah yaitu buah tomat diekstrak menjadi jus tomat atau pasta, kemudian oleskan jus atau pasta pada karat tersebut. Setelah itu diamkan beberapa saat kemudian basuh dengan air hangat dan lihat hasilnya.
Semoga bermanfaat...

Monday 30 November 2015

Cara Membumbui Tempe sebelum diolah

Sebagai orang indonesia, tentu sudah akrab dengan nama Tempe, makanan super ekonomis dan mudah didapatkan karena banyak orang yang menjajakan jualanya dipinggir pinggir jalan. Makanan yang satu ini sudah keliling dunia dan bahkan banyak orang indonesia yang mengadu nasib dengan berjualan tempe dinegri orang. contonya mas Rustono yang sukses berbisnis tempe di negri matahari terbit (Jepang). https://id.wikipedia.org/wiki/Rustono

Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang prosfek bisnis tempe melainakan cara membumbui makan tersebut. langkah awal siapkan panci yang disi dengan kaldu sayur. masukkan potongan tempe, rebus dengan api sedang setelah itu tiriskan dan sisihkan. tempepun siap anda olah menjadi berbagai menu lezat lainnya.

Sunday 29 November 2015

Rahasia tombol windows pada keyboard


1. Mengunci layar dengan tombol windows, caranya tekan tombol windows agak lama kemudian klik tombol (L). Ya biar aman jika kita tinggal sebentar.

2. Pada saat mencari dokumen, biasanya orang akan membuka my compute. πŸ’»πŸ’»πŸ’».. Tp bagi orang yang professional cukup menekan tombol windows+E maka langsung terbuka PC Manager.

3. Jika sedang main gameπŸ‘ΎπŸ‘ΎπŸ‘Ύ bagaimana? Nggak usah panik takut ketahuan sama bos.. Cukup tekan windows+D. Anda akan langsung masuk ke dekstop.

4. Untuk mengganti layar menjadi 3D, klik saja windows+tab layat anda langsung berganti menjadi 3D.

5. Perekam dalam windows? klik windows+R dan ketik psr. Exe, anda langsung bisa rekaman.

6. Windows+R dan masukkan osk, pada layar akan muncul keyboard virtual.

7. Memperbesar dan memperkecil gambar/tulisan pada layar.
Klik windows kemudian "+" untuk memperbesar dan "-" memperkecil.

8. Memunculkan layar star.. Klik ctrl+esc.

9. Saat ini computer kitaπŸ’»πŸ’»πŸ’» banyak program.. Contohnya id... Dan kita ingin membuka banyak halaman dibrowser.. Dengan ctrl+tab anda bisa menukar halaman dibrowser. Dan klik ctrl+w untuk menutup halaman yang sedang dibuka.

10. Alt+space+c menutup halaman yang terbuka.

Tuesday 17 November 2015

Cermat memilih Game


Sobat sekakian, para pencinta game Dalam postingan kali ini. Saya ingin berbagi tips memilih game yang menurut saya baik untuk mainkan
Ada beberapa game, yang slfaaya rekomendasikan untuk penggemar game.

1. Game bernuansa islami. Seperti Game Muslim Milioner, yang bisa kita dapatkan di play store, atau game yang mengasah kemampuan bahasa kita. Sebagai contoh game bahasa arab, game ini bisa kita akses melalui play store bagi pengguna smartphone/android.






2. Game yang bernilai pengetahuan umum. Ya lagi lagi saya menyarankan untuk mendownload game seperti kuis milioner, origami dan game lainnya.
Ya hitung hitung buat nambah pengetahuan umum kita, ya daripada menghabiskan waktu luang sia sia, mending main game yang ada manfaatnya and nilai edukasinya banyak.

Mungkin ini tips yang bisa saya share buat teman teman pencinta game.

Sunday 15 November 2015

Doa Sesudah Belajar

Artinya :
Ya Allah berilah kemanfaatan bagiku ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku ilmu yang bermanfaat serta tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan segala puji bagi Allah atas segala keadaan dan aku mohon perlindungan kepada Allah dari azab neraka.

Monday 5 October 2015

Orgen Tunggal, Aqiqah dan Khitan

Ada sebuah tradisi, yang lucu menurut saya. Setelah sekian lama bermukim di bumi sriwijaya. Yang membauat saya heran, yaitu tradisi seperti khitan, aqiqah biasanya atau kadang kala dibarengi juga dengan Orgen tunggal, atau biasa kita sebut dengan Elektoon.



Uniknya dalam acara seperti aqiqah dan khitan tak luput juga orgen tunggal sebagai hiburan. Dan yang paling luar biasa yaitu adanya biduan biduan yang diundang untuk menghibur tamu undangan.
Ya seandainya dengan penampilan sopan ya bisa "dimaklumi".
Yang parahnya para penghibur tersebut Naudzubillah pakainnya.
Kemudian disesi lain mita doa supaya anak yang di khitan dan aqiqah menjadi anak uang sholeh. Yang menjadi pertanyaan apa pantas. Memohon dengan cara seperti itu, anak yang biasa diajak kemasjid saja belum tentu sholeh apatah lagi anak yang sejak dini disuguhi dengan tontonan seperti itu. (Orgen tunggal dan biduannya).

Friday 25 September 2015

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H

Sudah tidak terasa sebentar lagi kita akan berjumpa hari raya qurban lagi.



Ada beberapa hikmah dari perayaan Idul adha atau hari raya qurban ini.

1. Keyakinan penuh terhadap Allah Swt, bahwa Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan hambanya.

2. Kesabaran akan ujian yang diberikan Allah, sebagaimana Nabiyullah Ibrahim ajarkan kepada kita semua, begitu pula ibunda siti sarah dan ibunda Hajar.

3. Pengorbanan, sebagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim akan Ismail As. Dan pengorbanan ibunda sarah yang rela dimadu atas kehendaknya sendiri. Dan pengorbanan ibunda Hajar saat di tinggal nabi ibrahim di lembah Baka. (Tanah gersang dan tandus serta tidak ada tanda tanda kehidupan.

4. Keistiqomahan, ini yang diajarkan oleh ibunda hajar kepada kita, tatkala ia mencari air untuk anaknya nabi ismail as, ia berlari kesana kemari dari bukit shofa menuju bukit marwa dan begitu seterusnya hingga tujuhbkali. Dan kemudian allah memberi ganjaran atas keistoqomahannya dengan mengeluarkan air zam zam dari hentakan kaki nabi ismail yang mungil, yang bisa kita rasakan manfaatnya hingga hari ini.

Saturday 4 July 2015

Mengenal Penyebab Bayi Menangis

Mempunyai anak, merupakan impian setiap orang tua. Maka dari itu bersyukurlah jika kita di karunia seorang anak. Dan didiklah mereka dengan yang baik baik, dan ajarkanlah pada mereka nilai nilai Agama. Seperti Lukman mengajarkan anaknya tentang larangan menyekutukan Allah swt.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kenapa bayi menangis. Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi saya ketika mempunyai bayi.



Langkah pertama yaitu:

1. Karena Lapar
Bayi akan menangis jika merasa lapar, ciri ciri bayi yang lapa ialah dengan memalingkan wajahnya kekiri dan kekanan seperti mencari sesuatu.

2. Karena Haus
Bayi juga akan menangis jika ia merasa haus. Dan ini ditandai dengan batuk disertai teriakan kencang.

3. Buang air besar (e-ek)
Pada saat bayi tertidur pulas, dan kemudian ia terbangun sambil menangis bisa di pastikan ia telah buang air besar, ini dikarnakan bayi merasa gatal pada pantatnya.

4. Buang air kecil
Pipis juga memicu bayi untuk menangis, disebabkan rasa basah pada pantat bayi membuatnya tidak nyaman.

5. Sakit
Rasa sakit yang bayi rasakan tentu berbeda, jika kita mempunyai anak yang aktif dalam bergerak, maka iapun cepat merasakan sakit pada bagian lengan dan kaki, itu dikarnakan bayi yang terus aktif. Sakit disini bisa juga di sebabkan deman, masuk angin dan lain sebagainya.

Tuesday 30 June 2015

Ayam Bakar Kecap Pedas

Bahan

• 1/2 ekor ayam, dipotong 4 bagian
• 1/2 sendok teh air jeruk nipis
• 2 lembar daun salam
• 2 cm jahe, dimemarkan
• 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
• 1 sendok makan kecap manis
• 1/2 sendok teh garam
• 2 sendok teh gula merah sisir
• 150 ml air
• 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
• 5 butir bawang merah
• 2 siung bawang putih
• 3 buah cabai rawit merah
• 5 buah cabai merah keriting
• 2 butir kemiri, disangrai
• 1 sendok teh ketumbar
• 1/4 sendok teh jintan
Bahan Olesan (aduk Rata):
• 3 sendok makan kecap manis
• 1 sendok teh minyak goreng
• 3 buah cabai rawit merah, diiris


Cara Membuat

1. Lumuri ayam dengan air jeruk nipis.

2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, jahe, dan serai sampai harum.

3. Tambahkan ayam. Aduk sampai berubah warna. Masukkan kecap manis, garam, dan gula merah. Aduk sampai ayam terbalut bumbu. Tuangkan air. Masak sampai meresap. Biarkan dingin. Masukkan ke dalam frezzer.

4. Menjelang dihidangkan, lelehkan ayam. Bakar ayam sambil diolesi bahan olesan sampai harum.


Shared via Masakan Sederhana(http://play.google.com/store/apps/details?id=id.thirteen.resepmasakansederhana&referrer=utm_source%3Dshare&recipe=223)

Friday 26 June 2015

Zombie vs plant

Pernah nggak kalian main game merasakan tegang? Ada game yang menurut saya bisa membuat pemainnya merasa tegang. Ya game zombie namanya, mungkin sobat semua tahu dengan game ini :



Pada awal bermain game ini tidak terasa tegangnnya tapi, coba sobat sekalian main dengan level yang tinggi pasti sobat merasakan keteganagn yang luar biasa. Bagaimana tidak, zombie zombie tersebut sudah bersiap memakan otak kita. Jika sobat pernah main game ini pasti sobat menemukan kata seperti ini "The Zombie Ate Your Brain"

Thursday 18 June 2015

Asem asem ikan patin

Bahan

• 1 ekor ikan patin, dipotong 5 bagian
• 100 gram jamur kancing
• 1 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
• 4 lembar daun jeruk, dibuang tulang daunnya
• 4 lembar daun salam
• 2 cm lengkuas, dimemarkan
• 1.000 ml kaldu daging
• 5 buah cabai hijau, dipotong-potong
• 1 buah tomat, dipotong 8 bagian
• 5 buah belimbing wuluh, dipotong-potong
• 8 buah cabai rawit merah utuh
• 3 1/2 sendok teh garam
• 1/2 sendok makan gula pasir
• 2 sendok makan air asam, dari 1 sendok makan asam dan 3 sendok makan air
• 1 batang daun bawang, potong 1 cm
• 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu Ikan:
• 1 sendok teh garam
• 2 sendok teh air jeruk nipis
Bumbu Halus:
• 3 buah cabai merah besar, digoreng sebentar
• 6 siung bawang merah
• 2 siung bawang putih
• 1 cm kunyit, dibakar


Cara Membuat

1. Lumuri ikan patin dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan 15 menit.

2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, serai, daun jeruk, daun salam, dan lengkuas hingga harum. Angkat.

3. Didihkan kaldu. Masukkan tumisan bumbu halus, cabai hijau, tomat, belimbing wuluh, dan cabai rawit. Aduk rata.

4. Tambahkan ikan patin, jamur, garam, dan gula. Aduk rata. Masak di atas api kecil hingga meresap. Menjelang diangkat, masukkan air asam dan daun bawang. Aduk rata.


Shared via Masakan Sederhana(http://play.google.com/store/apps/details?id=id.thirteen.resepmasakansederhana&referrer=utm_source%3Dshare&recipe=247)

Islam di Korea

Korea terletak di benua asia, masuknya islam di negara tersebut pada tahun 1370 H / 1950 M, ketika PBB menempatkan pasukan perdamaian di negara tersebut.



PBB menempatkan pasukannya guna melindungi masyarakat dari serangan tentara komunis, dan diantara negara yang mengirimkan pasukan perdamaiannya adalah negara Turki, mayoritas tentara Turki tersebut adalah para orang orang muslim. Yang sudah barang tentu mereka melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, diantaranya mendirikan sholat dan beramal sholeh, dan kebiasaan tentara muslim ini membuat takjub sebagian orang orang korea.

Sehingga sebagian masyarakat ada yang tertarik untuk memeluk agama Islam, dan pada tahun 1396 H/1976 M, muslim korea membangun masjid pertama mereka dan markas Islam di korea.

(Dikutip dari buku silsilah ta'lim lugotul arobiyah, mustawa tsani dengan judul Al kitaabah)

Wednesday 17 June 2015

Menunggu, Bosan, Balik aja deh

Pagi tadi saya berkunjung ke Restoran Sederhana, em jangan salah sangka ya. Saya kesana bukan bertujuan untuk mencicipi makanan direstoran tapi ketemu sama Menejernya saja karna ada perlu.

Sesampainya di lokasi, saya langsung kaget. Lho kok ramai sekali tak seperti biasanya, kulihat halaman parkir penuh dengan kendaraan roda dua dan empat. Saat itu pula mataku melihat kesegala arah, tiba tiba mataku tertuju pada seorang pemuda berkemeja biru, ah sepertinya itu bapak yang ingin kita temui kataku pada teman.

Ah masak iya serorang manajer membungkus nasi seperti itu pikirku dalam hati, sambil memarkir motor, coba kita masuk kataku kita tanya sama kasir.

Sip jawab temanku, setelah bertanya tepat seperti yang kuduga itu dia manajernya karena tak ingin mengganggu aktivitasnya kami putuskan untuk menunggu sampai beliau istirahat, karena pengunjungnya banyak kami sempat bingung mau duduk dimana. Ketika ada orang berdiri mengambil nasi pesanannya, dengan cepat kami duduk biar nggak kelamaan berdiri. Setelah beberapa menit menunggu kok pengunjungnya malah tambah ramai.

Aku mulai berpikir ni tempat rekreasi apa Restoran kok ramai banget tak seperti hari hari biasanya, otaku berpikir sejenak apa karna besok mau puasa ya? Gumamku dalam hati. Mungkin mumpung belum masuk puasa jadi puas puasin saja makannya (perasangka burukku), padahalkan puasa cuma tidak makan siang kok orang orang pada semangat sekali makannya.

Tak terasa dua jam kami menunggu, eh malah pengunjungnya nggak sepi sepi malah jadi tambah ramai, katika kami asyik mengobrol eh tiba tiba pak manajernya menghilang, kemana ya perginya? Inisiatif kutanya pegawainya, mbak pak manajernya ada, owh sholat pak jawab pegawai, oh iya kami tunggu saja mbak kata temanku.

Karna kelamaan menunggu kami putuskan untuk kembali apes deh pikirku. End.....

Selamat datang Bulan Suci Ramadhan

Selamat datang bulan Ramadhan 1436 H, tak terasa besok sudah masuk bulan suci lagi, padahal rasanya baru kemarin meninggalkan bulan suci ini eh malah sekarang mau ketemu lagi. Alhamdulillah kita semua yang masih di beri kesempatan untuk bertemu kembali, Mari kita perbanyak amal sholeh di bulan yang suci ini agar kualitas keimanan kita semakin bertambah. Dan menjadikan kita makhluk yang selalu bersyukur.
DOA MENYAMBUT RAMADHAN

Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ُΩ…َّ Ψ¨َΨ§Ψ±ِΩƒْ Ω„َΩ†َΨ§ فِΩ‰ Ψ±َΨ¬َΨ¨ٍ وَΨ΄َΨΉْΨ¨َΨ§Ω†َ وَΨ¨َΨ§Ψ±ِΩƒْ Ω„َΩ†َΨ§ فِΩ‰ Ψ±َΩ…َΨΆَΨ§Ω†َ

(Alloohumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya'ban, wabaarik lanaa fii Romadhon)

Artinya : “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan”

Keterangan:
Doa ini diambil dari hadits riwayat Ahmad (no. 2346 dan 2387). Doa tersebut dibaca sejak bulan Rajab.

Tuesday 16 June 2015

Hutang Bangsa Pada Pesantren

Oleh Hamid Fahmy Zarkasyi
Pada periode awal pembangunan negara ini telah terjadi perdebatan sengit antara Dr.Sutomo dengan S.T.Alisyahbana tentang arah pembangunan negara Republik Indonesia. Bagi yang pertama negara ini hanya dapat dibangun berdasarkan khazanah budaya bangsa ini, sedang bagi yang kedua negara ini dapat maju hanya dengan meniru sepenuhnya budaya Barat. Yang pertama membanggakan pendidikan pesantren yang kedua mengagungkan pendidikan sekuler ala Barat, dengan argumentasi masing-masing. Meskipun argumentasi Dr.Sutomo cukup kuat dan rasional, namun pemikiran S.T.Alisyahbana sejatinya mewakili arus pemikiran para pengambil kebijakan kependidikan saat itu. Yang menarik di sini bukan argumentasi mereka masing-masing, tapi implikasi bahwa usaha meletakkan pendidikan pesantren sebagai rival pendidikan sekuler Barat memang telah lama wujud.

Memang pondok atau pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang selalu berhadapan secara vis a vis dengan pendidikan sekuler yang dibawa oleh penjajah. Bukan hanya itu, keberadaannya sejak awal telah menunjukkan anti-penjajah dan mendukung kemerdekaan negara Republik Indonesia. Tak pelak lagi ia kemudian sangat dicurigai penjajah. Anehnya setelah negara Indonesia merdeka, pesantren juga dicurigai anti pemerintah dan menjadi sarang “komando jihad”. Kini pesantren kembali dicurigai sebagai sarang teroris. Apa sebenarnya substansi pendidikan Pesantren? dan bagaimanakah ia memainkan peranannya dalam lintasan sejarah bangsa ini?
Substansi Pesantren
Hakikatnya pendidikan pesantren tidak lepas dari Islam, dan pendidikan pesantren bermula tidak lama setelah Islam masuk ke Indonesia. Alasannya sangat sederhana. Islam, sebagai agama dakwah, disebarkan secara efektif melalui proses transmisi ilmu dari ulama ke masyarakat (tarbiyah wa ta’lim, atau ta’dib). Proses ini di Indonesia berlangsung melalui pesantren. Hal ini dapat dibuktikan di antaranya dari metode pembelajaran di pesantren. Metode sam’ (audit, menyimak), metode syarh (penjelasan ulama) dengan secara halaqah, metode tahfiz (hafalan) dll, yang terdapat terdapat di pesantren berasal dari tradisi intelektual Islam.

Hanya saja istilah yang digunakan untuk sistim ini tidak sepenuhnya merujuk kepada kata bahasa Arab. Sebutan untuk pelajar yang mencari ilmu bukan murid seperti dalam tradisi sufi, atau thalib atau tilmidh seperti dalam bahasa Arab, tapi santri yang berasal dari bahasa sanskrit (san= orang baik; tra= suka menolong). Lembaga tempat belajar itupun kemudian mengikuti akar kata santri dan menjadi pe-santri-an atau “pesantren”. Di Sumatera pesantren di sebut rangkang atau meunasah atau surau. Ini menunjukkan pendekatan dakwah para ulama yang permisif terhadap tradisi lokal. Di Malaysia dan Thailand lembaga ini dikenal dengan nama pondok, merujuk kepada bahasa Arab funduk yang berarti hotel atau penginapan yang maksudnya asrama. Jadi meskipun istilah “pesantren” tidak memiliki akar kata dari tradisi Islam, tapi substansi pendidikannya tetap Islam.

Keberadaan kiai atau ulama sebagai tokoh otoritatif, peserta didik, asrama dan sarana pendidikan, pendidikan agama Islam dan masjid sebagai pusat kegiatan kependidikan adalah unsur-unsur penting pendidikan pesantren yang sejatinya adalah juga unsur pendidikan Islam. Keempat unsur yang melingkupi santri ini dapat dianggap sebagai catur-pusat pendidikan. Ini lebih lengkap dibanding tri-pusat pendidikan (sekolah, masyarakat, keluarga), yang terdapat pada sistem sekolah pada pendidikan umum.

Karakter pendidikan pesantren adalah menyeluruh. Artinya seluruh potensi pikir dan zikir, rasa dan karsa, jiwa dan raga dikembangkan melalui berbagai media pendidikan yang terbentuk dalam suatu komunitas yang sengaja didesain secara integral untuk tujuan pendidikan. Di dalam sistem sekolah pusat-pusat pendidikannya terpisah-pisah dan hampir tidak saling berhubungan. Di dalam kelas atau di masjid para santri diajar ilmu pengetahuan kognitif, dan di luar itu ia memperoleh bimbingan serta menyaksikan suri tauladan dari kiai atau gurunya serta kawan-kawannya. Jadi kehidupan di dalam pondok sudah merupakan pelajaran penting bagi santri seperti yang diajarkan oleh Islam itu sendiri. Doktrin tentang keimanan dalam teks, dilengkapi dengan pelajaran etika, ilmu, kemasyarakatan, pendidikan, dan lain-lain diluar kelas. Pengertian kurikulum bagi pendidikan pesantren tidak terbatas pada pelajaran atau kitab-kitab yang dipakai, tapi keseluruhan kegiatan di dalam asrama atau pondok.

Dengan demikian tujuan pendidikan pesantren seperti halnya tujuan kehidupan manusia didunia ini adalah ibadah, yang spektrumnya seluas pengertian ibadah itu sendiri. Dengan catur-pusat pendidikan pesantren berfungsi sebagai “melting pot”, yaitu tempat untuk mengolah potensi-potensi dalam diri santri agar dapat berproses menjadi manusia seutuhnya (insan kamil). Santri tidak hanya disipakan untuk mengejar kehidupan dunia tapi juga mempersiapkan kehidupan akhirat. Tidak hanya untuk menjadi manusia berguna bagi masyarakatnya, tapi untuk menjadi manusia seutuhnya yang taat kepada Tuhannya. Pengolahan potensi diri ini didukung oleh bangunan spiritual, sistem nilai dan jiwa kedisiplinan yang kuat yang dapat klasifikasikan sedikitnya menjadi lima, yaitu Keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwwah Islamiyah, kemandirian dan kebebasan.

Peran pesantren
Seperti disinggung di atas wujud pesantren hampir bersamaan dengan datangnya umat Islam dinegeri ini. Karenanya peran pesantren dalam membangun negeri ini sebernarnya sama dengan peran Islam itu sendiri. Peran Islam dalam membangunkan dunia Melayu sudah terbukti secara historis. Dalam teori Prof. Naquib al-Attas tentang Islamisasi masyarakat Melayu, Islam datang dengan membawa pandangan hidup baru yang ditandai oleh munculnya semangat rasionalisme dan intelektualisme. Pandangan hidup baru ini kemudian merubah pandangan hidup bangsa Melayu-Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh dunia mitologi yang rapuh. (lihat al-Attas, Preliminary Statement on A general theory of the Malay-indonesian archipelago, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1969).

Menurut Snouck Hurgronje, agama Hindu tidak mempunyai peran dalam pembinaan spiritual masyarakat awam yang kebanyakan dari kasta rendah. Di Sumatera, yang pernah dikenal sebagai pusat berkumpulnya para pemikir Hindu, misalnya, pandangan hidup Hindu hampir tidak berpengaruh terhadap masyarakat waktu itu. Oleh karena itu pada masa kekuasaan kerajaan Hindu banyak anggota masyarakat yang tertarik pada pandangan hidup Islam.

Namun, pandangan hidup Islam tidak serta merta dipahami masyarakat dengan hanya membaca syahadat. Ia memerlukan proses transformasi konsep-konsep ke dalam pikiran masyarakat; dan pemahaman suatu konsep hanya effektif dilakukan melalui proses belajar mengajar. Pesantren dalam hal ini berperan aktif dalam transformasi konsep-konsep penting dalam Islam ke tengah-tengah masyarakat waktu itu. Peran Islam dalam merubah pandangan hidup yang statis kepada yang dinamis, rasional dan teratur inilah yang disebut dengan proses Islamisasi, kebalikan dari “akulturalisasi” (penyesuaian agama dengan kultur setempat).

Jadi Islam masuk ke Indonesia dan disebarkan melalui pendidikan pesantren dalam bentuk pandangan hidup, dan bukan sebagai gerakan politik seperti yang diasumsikan Prof. Sartono Kartodirdjo. Terbukti raja-raja di Jawa dan luar Jawa masuk Islam tanpa proses peperangan. Sebagai pandangan hidup Islam membawa konsep baru tentang Tuhan Yang Maha Esa, tentang manusia, tentang hidup, waktu, dunia dan akherat, bermasyarakat, keadilan, harta dan lain-lain.

Dengan pandangan hidup Islam masyarakat lalu mengembangkan semangat pembebasan dan perlawanan terhadap penjajah. Pemberontakan petani di Banten tahun 1888, atau perang masyarakat Aceh melawan Belanda tahun 1873, misalnya, tidak lepas dari peran kaum santri dan pesantren. Jadi Islam tidak dapat dipahami hanya sebagai gerakan politik, tapi sebagai suatu pandangan hidup yang memberi warna baru terhadap gerakan politik.

Peran pandangan hidup Islam terhadap bangkitnya bangsa Melayu dapat dilihat dari fenomena tersebarnya kultur Islam dan tersebarnya penggunaan bahasa Melayu sebagai alat untuk mengekspresikan karya sastra dan berbagai diskursus pemikiran kegamaan dan filsafat. Dengan merasuknya pandangan hidup Islam kedalam kultur Melayu, maka bahasa Melayu menjadi sangat kaya dengan kosa kata dan terminologi Islam. Ini juga sekaligus merupakan jembatan menuju lahirnya bahasa Melayu sebagai lingua franca.

Selain itu dengan gerakan hijrah ke pelosok-pelosok pedesaan, pesantren mengembangkan masyarakat Muslim yang solid, yang pada gilirannya berperan sebagai kubu pertahanan rakyat dalam melawan penjajah. Peran para kiai dalam melawan penjajah tidak perlu dipertanyakan lagi. Raffles sendiri dalam bukunya The History of Java mengakui bahaya para kiai terhadap kepentingan Belanda. Sebab, menurutnya, banyak sekali kiai yang aktif dalam berbagai pemberontakan.

Bahkan besarnya pengaruh kiai tidak hanya terbatas pada masyarakat awam, tapi juga menjangkau istana-istana. Kiai Hasan Besari, dari pesantren Tegalsari Ponorogo, misalnya berperan besar dalam meleraikan pemberontakan di Keraton Kartasura. Bukan hanya itu, pesantren dulu juga mampu melahirkan pujangga. Raden Ngabehi Ronggowarsito adalah santri Kiai Hasan Besari yang berhasil menjadi Pujangga Jawa terkenal.

Di zaman pergerakan pra-kemerdekaan, peran pesantren juga sangat menonjol, lagi-lagi melalui alumninya. HOS Cokroaminoto pendiri gerakan Syarikat Islam dan guru pertama Soekarno di Surabaya, adalah juga alumni pesantren. KH. Mas Mansur, KH.Hasyim Ash’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH.Kahar Muzakkir, (untuk menyebut beberapa nama) adalah alumni pesantren yang menjadi tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh. Di tengah masyarakat mereka adalah guru bangsa, tempat merujuk segala persoalan di masyarakat. Di tengah percaturan politik menjelang kemerdekaan Republik Indonesia peran mereka tidak diragukan lagi.

Ketika Jepang memobilisir tentara PETA (Pembela Tanah Air) guna melawan Belanda, para kiai dan santri mendirikan tentara Hizbullah. Di balik itu dalam pikiran mereka adalah kosep jihad melawan kezaliman, konsep ukhuwwah untuk membela sesama saudara seagama dan konsep kebebasan yang menolak segala bentuk penindasan. Itu semua tidak lepas dari pengaruh pandangan hidup Islam.

Sesudah kemerdekaan, alumni-alumni pesantren terus memainkan perannya dalam mengisi kemerdekaan. Moh. Rasyidi, alumni pondok Jamsaren adalah Menteri Agama RI pertama, Mohammad Natsir alumni pesantren Persis, menjadi Perdana Menteri, KH.Wahid Hasyim, alumni pondok Tebuireng, KH.Kahar Muzakkir dan lain-lain menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan; KH.Muslih Purwokerto dan KH. Imam Zarkasyi alumni Jamsaren menjadi anggota Dewan Perancang Nasional; KH. Idham Khalid menjadi wakil Perdana Menteri dan ketua MPRS. Singkatnya, di awal-awal kemerdekaan RI para kiai dan alumni pesantren berpatisipasi hampir di setiap lini perjuangan bangsa. Perlu dicatat bahwa jabatan-jabatan itu bukan diraih untuk tujuan politik sesaat, tapi untuk sarana membela dan memperjuangkan agama, negara dan bangsa.

Di era Orde Baru di tengah maraknya pembangunan fisik yang disertai dengan proses marginalisasi peran politik ummat Islam, kiai dan pesantren tetap memiliki perannya dalam membangun bangsa. Dampak pembangunan fisik yang tidak berangkat konsep character building adalah dekadensi moral, korupsi, tindak kekerasan dan lain-lain. Akibatnya pendidikan, khususnya sistem sekolah di kota-kota besar tidak lagi menjanjikan kesalehan moral dan sosial anak didik. Dalam kondisi seperti inilah pesantren muncul menjadi sebagai alternatif penting. Dengan jiwa ukhuwwah Islamiyah di pesantren tidak pernah terjadi “tawuran”; dan karena jiwa kemandirian di pesantren tidak sedikit dari santri drop out justru sukses sebagai pengusaha.

Ketika terjadi upaya convergensi ilmu pengetahuan agama dan umum di pesantren, medan distribusi alumni pesantren menjadi semakin luas. Penyeberangan santri ke perguruan tinggi umum menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Para santri ini kemudian mengembangkan kajian-kajian agama secara informal dan intensif yang melibatkan mahasiswa-mahasiswa yang tidak memilik background agama. Kini peran pesantren tidak lagi langsung dimainkan oleh alumninya, tapi oleh murid-murid alumninya. Pergerakan mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM yang marak pada dekade 70-an dan 80-an, dan juga gerakan LDK, usrah-usrah dan intensifikasi aktifitas masjid kampus dan lain-lain tidak dapat dipisahkan dari peran dan kontribusi alumni-alumni pesantren.

Kini di zaman reformasi telah muncul sejumlah nama tokoh yang tidak lepas dari peran pendidikan pesantren, baik langsung maupun tidak langsung. Amien Rais, ketua MPR, Abdurrahman Wahid, pendiri PKB, Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS, Hasyim Muzadi, Ketua PB NU, Nurcholis Madjid, Rektor Paramadina, adalah beberapa nama tokoh yang tidak lepas dari dunia pesantren. Hal ini tidak saja menunjukkan kualitas pendidikan pesantren dalam mencetak pemimpin dan tokoh-tokoh bangsa tapi membuktikan besarnya kepedulian santri terhadap problematika bangsa ini.

Jika kini beberapa gelintir alumni pesantren dituduh terlibat dalam berbagai aksi yang dianggap ‘terror’, maka sangat absurd jika kemudian peran dan potensi pesantren dalam membangun bangsa ini, baik di masa lalu maupu di masa depan, dinafikan. Semestinya kini tidak perlu lagi mempertanyakan apa peran dan fungsi pesantren dalam membangun negara ini, yang justru perlu dipertanyakan adalah apa yang telah dilakukan pemerintah dalam membangun pesantren dan apa yang belum. Hasil kalkulasi inilah hutang bangsa ini pada pesantren. Wallahu a’lam.

Penulis Peneliti di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSIST)
- kompilasi chm : www.pakdenono.com - juni 2007- 

Friday 12 June 2015

Syirik

Syirik atau menyekutukan Allah adalah sesuatu yang amat diharamkan dan secara mutlak ia merupakan dosa yang paling besar. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Bakrah bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa yang paling besar (tiga kali) ? mereka menjawab : ya, wahai Rasulullah ! beliau bersabda : menyekutukan Allah“ (muttafaq ‘alaih, Al Bukhari hadits nomer : 2511)
Setiap dosa kemungkinan diampuni oleh Allah Subhanahu wata’ala, kecuali dosa syirik, ia memerlukan taubat secara khusus, Allah berfirman :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya (An Nisa : 48)
Di antara macam syirik adalah syirik besar. Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan, jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka.
Di antara kenyataan syirik yang umum terjadi di sebagian besar negara-negara Islam adalah:

Menyembah Kuburan
Yakni kepercayaan bahwa para wali yang telah meninggal dunia bisa memenuhi hajat, serta bisa membebaskan manusia dari berbagai kesulitan. Karena kepercayaan ini. mereka lalu meminta pertolongan dan bantuan kepada para wali yang telah meninggal dunia, padahal Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia (Al Isra’ :23)
Termasuk dalam kategori menyembah kuburan adalah memohon kepada orang-orang yang telah meninggal, baik para nabi, orang-orang shaleh, atau lainnya untuk mendapatkan syafaat atau melepaskan diri dari berbagai kesukaran hidup. Padahal Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa  kepadaNya dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? (An Naml : 62)
Sebagian mereka, bahkan membiasakan dan mentradisikan menyebut nama syaikh atau wali tertentu, baik dalam keadaan berdiri, duduk, ketika melakukan sesuatu kesalahan, dalam setiap situasi sulit, ketika di timpa petaka, musibah atau kesukaran hidup.
Di antaranya ada yang menyeru : “ ahai Muhammad.” Ada lagi yang menyebut  :“Wahai Ali”. Yang lain lagi menyebut : “Wahai Jailani”. Kemudian ada yang menyebut : “Wahai Syadzali”. Dan yang lain menyebut : “Wahai Rifai. Yang lain lagi : “Al Idrus sayyidah Zainab, ada pula yang menyeru : “Ibnu ‘Ulwan dan masih banyak lagi. Padahal Allah telah menegaskan:
“Sesungguhnya orang-orang yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu” (Al A’raaf : 194)
Sebagian penyembah kuburan ada yang berthawaf (mengelilingi) kuburan tersebut, mencium setiap sudutnya, lalu mengusapkannya ke bagian-bagian tubuhnya. Mereka juga menciumi pintu kuburan tersebut dan melumuri wajahnya dengan tanah dan debu kuburan. Sebagian bahkan ada yang sujud ketika melihatnya, berdiri di depannya dengan penuh khusyu’, merendahkan dan menghinakan diri seraya mengajukan permintaan dan memohon hajat mereka. Ada yang meminta sembuh dari sakit, mendapatkan keturunan, digampangkan urusannya dan tak jarang di antara mereka yang menyeru : Ya sayyidi aku datang kepadamu dari negeri yang jauh maka janganlah engkau kecewakan aku. Padahal Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tidak dapat memperkenankan (do’anya) sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do’a mereka”. (Al Ahqaaf : 5)
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Barang siapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah  niscaya akan masuk neraka (HR Bukhari, fathul bari : 8/176)
Sebagian mereka, mencukur rambutnya di pekuburan, sebagian lagi membawa buku  yang berjudul : Manasikul hajjil masyahid (tata cara ibadah haji di kuburan keramat). Yang mereka maksudkan dengan  masyahid adalah kuburan kuburan para wali. Sebagian mereka mempercayai bahwa para wali itu mempunyai kewenangan  mengatur alam semesta, dan mereka bisa memberi madharat dan manfaat. Padahal Allah Tabaroka wata’ala berfirman :
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemadharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNya” (Yunus : 107)
Bernadzar Untuk Selain Allah
Termasuk syirik adalah bernadzar untuk selain Allah seperti yang dilakukan oleh sebagian orang yang bernadzar memberi lilin dan lampu untuk para ahli kubur.
Menyembelih Binatang Untuk Selain Allah
Termasuk syirik besar adalah menyembelih binatang untuk selain Allah.padahal Allah Tabaroka wata’ala berfirman :
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” ( Al Kutsar : 2)
Maksudnya berkurbanlah hanya untuk Allah dan atas namaNya. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah” (HR Muslim, shahih Muslim No : 1978)
Pada binatang sembelihan itu terdapat dua hal yang diharamkan.
Pertama : penyembelihannya untuk selain Allah, dan kedua : penyembelihannya dengan atas nama selain Allah. Keduanya menjadikan daging binatang sembelihan itu tidak boleh dimakan. Dan termasuk penyembelihan jahiliyah -yang terkenal di zaman kita saat ini- adalah menyembelih untuk jin. Yaitu manakala mereka membeli rumah atau membangunnya, atau ketika menggali sumur mereka menyembelih di tempat tersebut atau di depan pintu gerbangnya sebagai sembelihan (sesajen) karena takut dari gangguan jin [lihat Taisirul Azizil Hamid, hal : 158]
Menghalalkan Apa Yang Diharamkan Oleh Allah Atau Sebaliknya
Di antara contoh syirik besar -dan hal ini umum dilakukan– adalah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah atau sebaliknya. Atau kepercayaan bahwa seseorang memiliki hak dalam masalah tersebut selain Allah Subhanahuwa ta’ala. Atau berhukum kepada perundang-undangan jahiliyah secara sukarela dan atas kemauannya. Seraya menghalalkannya dan kepercayaan bahwa hal itu dibolehkan . Allah menyebutkan kufur besar ini dalam firmanNya :
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah”. (At Taubah : 31)
Ketika Adi bin hatim mendengar ayat tersebut yang sedang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ia berkata : “ orang-orang itu tidak menyembah mereka. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dengan tegas bersabda : “Benar, tetapi meraka (orang-orang alim dan para rahib itu) menghalalkan untuk mereka apa yang diharamkan oleh Allah, sehingga mereka menganggapnya halal. Dan mengharamkan atas mereka apa yang dihalalkan oleh Allah, sehingga mereka menganggapnya sebagai barang haram, itulah bentuk ibadah mereka kepada orang-orang alim dan rahib [Hadits riwayat Al Baihaqi, As sunanul Kubra : 10/ 116, Sunan At Turmudzi no : 3095, Al Albani menggolongkannya dalam hadits hasan. lihat ghayatul muram: 19].
Allah menjelaskan, di antara sifat orang-orang musyrik adalah sebagaimana dalam firmanNya :
“Dan meraka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah)”. (At Taubah : 29).
“Katakanlah : Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. Katakanlah : Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan kedustaan atas Allah? (Yunus : 59).
--------------------------
Sihir, Perdukunan dan Ramalan
Temasuk syirik yang banyak terjadi adalah sihir, perdukunan dan ramalan. Adapun sihir, ia termasuk perbuatan kufur dan di antara tujuh dosa besar yang menyebabkan kebinasaan. Sihir hanya mendatangkan bahaya dan sama sekali tidak bermanfaat bagi manusia. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi madharat kepadanya dan tidak memberi manfaat (Al Baqarah : 102).  
“Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang” (Thaha : 69)
Orang yang mengajarkan sihir adalah kafir. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir) hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu kepada seseorangpun) sebelum mengatakan, “sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. (Al Baqarah : 102).
Hukuman bagi tukang sihir adalah dibunuh, pekerjaannya haram dan jahat. Orang-orang bodoh, sesat dan lemah iman pergi kepada para tukang sihir untuk berbuat jahat kepada orang lain atau untuk membalas dendam kepada mereka. Di antara manusia ada yang melakukan perbuatan haram, dengan mendatangi tukang sihir dan memohon pertolongan padanya agar terbebas dari pengaruh sihir yang menimpanya. Padahal seharusnya ia mengadu dan kembali kepada Allah, memohon kesembuhan dengan KalamNya, seperti dengan Mu’awwidzat (surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas) dan sebagainya.
Dukun dan tukang ramal itu memanfaatkan kelengahan orang-orang awam (yang minta pertolongan padanya) untuk mengeruk uang mereka sebanyak-banyaknya. Mereka menggunakan banyak sarana untuk perbuatannya tersebut. Di antaranya dengan membuat garis di pasir, memukul rumah siput, membaca (garis) telapak tangan,cangkir, bola kaca, cermin, dsb.
Jika sekali waktu mereka benar, maka sembilan puluh sembilan kalinya hanyalah dusta belaka. Tetapi tetap saja orang-orang dungu tidak mengingat, kecuali waktu yang sekali itu saja. Maka mereka pergi kepada para dukun dan tukang ramal untuk mengetahui nasib mereka di masa depan, apakah akan bahagia, atau sengsara, baik dalam soal pernikahan, perdagangan, mencari barang-barang yang hilang atau yang semisalnya.
Hukum orang yang mendatangi tukang ramal atau dukun, jika mempercayai terhadap apa yang dikatakannya adalah kafir, keluar dari agama Islam. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Barang siapa mendatangi dukun dan tukang ramal, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad”. (HR Ahmad: 2/ 429, dalam shahih jami’ hadits, no : 5939)
Adapun jika orang yang datang tersebut tidak mempercayai bahwa mereka mengetahui hal-hal ghaib, tetapi misalnya pergi untuk sekedar ingin tahu, coba-coba  atau sejenisnya, maka ia tidak tergolong orang kafir, tetapi shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Barang siapa mendatangi tukang ramal, lalu ia menanyakan padanya tentang sesuatu, maka tidak di terima shalatnya selama empat puluh malam” (Shahih Muslim : 4 / 1751).
Ini masih pula harus dibarengi dengan tetap mendirikan shalat (wajib) dan bertaubat atasnya.
Kepercayaan adanya pengaruh bintang dan planet terhadap berbagai kejadian dan kehidupan manusia.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, Ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam shalat bersama kami, shalat subuh di Hudaibiyah – Di mana masih ada bekas hujan yang turun di malam harinya- setelah beranjak beliau menghadap para sahabatnya seraya berkata:
“Apakah kalian mengetahui apa yang difirmankan oleh Robb kalian? Mereka menjawab : “ Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui”. Allah berfirman : Pagi ini di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata: kami diberi hujan denagn karunia Allah dan rahmatNya maka dia beriman kepadaKu dan kafir terhadap bintang. Adapun orang yang berkata: (hujan ini turun) karena bintang ini dan bintang itu maka dia telah kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang” (HR Al Bukhari, lihat Fathul Baari : 2/ 333).
Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai Astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak kita temui di Koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan planet-planet tersebut maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk hiburan  maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan berdosa. Sebab tidak dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Di samping syaitan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut, maka membacanya termasuk sarana dan jalan menuju kemusyrikan.
Termasuk syirik, mempercayai adanya manfaat pada sesuatu yang tidak dijadikan demikian oleh Allah Tabaroka wata’ala. Seperti kepercayaan sebagian orang terhadap jimat, mantera-mantera berbahu syirik, kalung dari tulang, gelang logam dan sebagainya, yang penggunaannya sesuai dengan perintah dukun, tukang sihir, atau memang merupakan kepercayaan turun menurun.
Mereka mengalungkan barang-barang tersebut di leher, atau pada anak-anak mereka untuk menolak ‘ain (pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang dengan pandangan matanya; kena mata). Demikian anggapan mereka. Terkadang mereka mengikatkan barang-barang tersebut pada badan, manggantungkannya di mobil atau rumah, atau mereka mengenakan cincin dengan berbagai macam batu permata, disertai kepercayaan tertentu, seperti untuk tolak bala’ atau untuk menghilangkannya.
Hal semacam ini, tak diragukan lagi sangat bertentangan dengan (perintah) tawakkal kepada Allah. Dan tidaklah hal itu menambah kepada manusia, selain kelemahan. Belum lagi ia termasuk berobat dengan sesuatu yang diharamkan.
Berbagai jimat yang digantungkan, sebagian besar dari padanya termasuk syirik jaly (yang nyata). Demikian pula dengan minta pertolongan kepada sebagian jin atau setan, gambar-gambar yang tak bermakna, tulisan-tulisan yang tak berarti dan sebagainya. Sebagian tukang tenung (sulap) menulis ayat-ayat Al Qur’an dan mencampur-adukkannya dengan hal lain yang termasuk syirik. Bahkan sebagian mereka menulis ayat-ayat Al Qur’an dengan barang yang najis atau dengan darah haid. Menggantungkan atau mengikatkan segala yang disebutkan di atas adalah haram. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam :
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat maka dia telah berbuat syirik [HR Imam Ahmad :4/ 156 dan dalam silsilah hadits shahihah hadits No : 492].
Orang yang melakukan perbuatan tersebut, jika ia mempercayai bahwa berbagai hal itu bisa mendatangkan manfaat atau madharat (dengan sendirinya) selain Allah maka dia telah masuk dalam golongan pelaku syirik besar. Dan jika ia mempercayai bahwa berbagai hal itu merupakan sebab bagi datangnya manfaat, padahal Allah tidak menjadikannya sebagai sebab, maka dia telah terjerumus pada perbutan syirik kecil, dan ini  masuk dalam kategori syirkul asbab.

-----------------------------------
Compiled ebook by Akhukum Fillah

Tuesday 9 June 2015

Islam Meretas Kebangkitan

Deliar Noer berkata, “Nasionalisme Indonesia dimulai sebenarnya dengan nasionalisme Islam”. Katanya lagi, “Sesuatu gerakan yang penting di Indonesia mulanya adalah gerakan orang-orang Islam. Mereka yang bergerak di bawah panji-panji yang bukan Islam kebanyakannya terdiri dari mereka yang telah meninggalkan tempat buaian mereka semula, tempat mereka mula-mula sekali mengecap asam garam pergerakan.”
Oleh Agung Pribadi
Hal ini dapat kita buktikan. Beberapa tokoh pergerakan nasional terkemuka dari berbagai aliran berasal dari gerakan Islam. Untuk aliran nasionalisme radikal Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) tadinya berasal dari Sarekat Islam (SI). Soekarno sendiri pernah menjadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri di bawah bimbingan Tjokroaminoto. Bahkan beberapa tokoh-tokoh PKI zaman pergerakan nasional berasal dan terinspirasi oleh perjuangan SI. Tan Malaka sendiri, yang menurut Kahin, adalah seorang Komunis Nasionalis dan pendiri partai Murba, berasal dari SI Jakarta dan Semarang. Ia dibesarkan dalam suasana semangatnya gerakan modernis Islam Kaoem Moeda di Sumatera Barat (Poeze: 1988).

Umat Islam menduduki peran utama dalam gerakan politik dan militer. Semua perang yang terjadi bersukma dari seruan jihad, perang suci. Sewaktu Pangeran Diponegoro–pemimpin Perang Jawa–memanggil sukarelawan, maka kebanyakan mereka yang tergugah adalah para ulama dan ustadz dari pelosok desa. Pemberontakan petani menentang penindasan yang berlangsung terus-menerus sepanjang abad ke-19 selalu di bawah bendera Islam. Tindakan ini menyebabkan ia lebih dicintai dan dihormati rakyatnya.

Demikian pula yang dilakukan oleh Tengku Cik Di Tiro, Teuku Umar, dan diteruskan oleh Cut Nyak Dhien dari tahun 1873-1906 adalah jihad melawan kape-kape (Kafir-kafir) Belanda yang menyengsarakan umat Islam dan rakyat Aceh.

Begitu juga dengan perang Padri. Bisa dilihat, nama perang Padri menunjukkan perang ini adalah perang keagamaan. Kata padri berasal dari kata ‘Padre’ (pendeta atau pastur). Nama perang ini diberikan Belanda, meskipun Belanda memberi penafsiran yang salah bahwa pejuang-pejuang itu adalah ‘pendeta-pendeta’. Perang tersebut berlangsung selama 16 tahun. Selama itu bentrokan terjadi di kalangan ulama Indonesia: ‘kaum tua’ dengan ‘kaum muda’ dan golongan adat dengan ‘kaum muda’.

Bentrokan ini dimanfaatkan Belanda untuk mengadu domba, namun tidak berhasil. Akhirnya kedua kubu yang saling berselisih itu bersatu dan bersama-sama melawan Belanda.

Para ulama juga memimpin pemberontakan terakhir yang terjadi pada tahun 1927 di pantai barat Sumatera. Belanda, seperti pemerintahan Orde Baru, mencap semua pemberontakan melawan pemerintahan adalah komunis atau PKI. Sehingga hari ini kita temui dalam buku sejarah bahwa pemberontakan tahun 1927 di Sumbar itu adalah PKI. Padahal itu dilakukan oleh Sumatera Thawalib. Memang ada sebagian anggota Sumatera Thawalib yang kemudian menjadi anggota PKI tapi itu hanya sebagian kecil saja (Lihat Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia).

Pada saat itu gerak maju perjuangan kemerdekaan Indonesia pindah ke lingkungan politik dan sipil, namun tetap mempunyai warna Islam yang kuat.

Pada 1912, pergerakan politik Indonesia yang pertama, yakni Sarekat Islam (SI), didirikan. Dengan segera, SI menjadi gerakan massa dengan anggotanya mencapai 2 juta orang pada tahun 1919. Sebenarnya Sarekat Islam sudah berdiri sejak tahun 1905 dengan nama Sarekat Dagang Islam.

H. Agus Salim, Tamar Djaja, Ridwan Saidi, Anwar Harjono, Ahmad Mansyur Suryanegara, dan Adabi Darban pernah berkata bahwa tanggal berdirinya Sarekat Dagang Islam ini lebih tepat disebut sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”, dan bukan tahun 1908 dengan patokan berdirinya Boedi Oetomo. Karena ruang lingkup Boedi Oetomo hanyalah Pulau Jawa, bahkan hanya etnis Jawa Priyayi pada tahun 1908 itu. Sedangkan Sarekat Dagang Islam mempunyai cabang-cabang di seluruh Indonesia. Jadi inilah yang layak disebut “Nasional”.

Tetapi golongan nasionalis sekuler, sejarawan-sejarawan yang tidak nasionalis, sejarawan-sejarawan “netral” yang menulis sejarah berdasarkan ‘pesanan’ mengaburkan hal ini. Golongan nasionalis menyimpangkan karena takut. Asas SDI (Sarekat Dagang Islam) adalah Islam, sedangkan golongan nasionalis sekuler paling takut pada Islam sebagai suatu ‘gerakan’. Mereka disebut Islamofobia, meski mereka mengaku beragama Islam. Lalu mengapa Boedi Oetomo yang dijadikan patokan? Karena Boedi Oetomo berdasarkan “Nasionalisme Sekuler” atau lebih tepat lagi “Nasionalisme Jawa Sekuler”!

Seorang orientalis, G.H. Jansen, pernah menyebutkan beberapa alasan yang menyebabkan kemunduran Sarekat Islam. “Programnya merupakan kombinasi yang kurang serasi antara Islam yang agak konservatif dengan anti-kolonialisme yang keras. Kombinasi ini akhirnya menghancurkan kesatuan di dalam diri organisasi itu sendiri dan popularitas organisasi” (G.H. Jansen, Islam Militan).

Tapi sesungguhnya Jansen telah salah besar. Dikotomi yang ia nyatakan, Islam dan antikolonialisme adalah keliru. Sebab salah satu karakteristik Islam adalah antikolonialisme. Apalagi dengan mengatakan Islam itu “agak konservatif”. Ini salah sekali. Karena Islam itu progresif dan “up to date”, selalu relevan sepanjang zaman.

Kesalahan lain Jansen karena ia mengatakan penyebab kehancuran SI adalah kombinasi yang kurang serasi antara Islam dengan antikolonialisme. Padahal penyebabnya (penyebab utama) adalah infiltrasi dan penetrasi dari orang-orang komunis kepada Sarekat Islam. Mereka mengira Islam dan komunis sama karena sama-sama membela kaum tertindas (mustadh’afin).

Penyebab tertipunya orang-orang Islam anggota SI ini adalah karena SI kurang memberikan porsi yang cukup untuk membahas Islam secara ilmiah, pembahasan masalah sosial, dan kehidupan sehari-hari secara ilmiah. Sedangkan orang-orang komunis menyentuh bidang akal. Akhirnya hancurlah SI. Tadinya SI adalah sebuah partai politik terbesar di Indonesia/Hindia Belanda kemudian pecah menjadi dua. SI Putih tetap bergaris dan berhaluan Islam, sedangkan SI Merah bergaris dan berhaluan komunis yang nantinya berubah menjadi PKI.

Saingan SI yang berhasil adalah Muhammadiyah. Sebenarnya kurang tepat juga bila disebut saingan karena kedua organisasi ini ‘fastabiqul khairat’ (berlomba-lomba berbuat kebaikan), apalagi mereka menghadapi musuh yang sama yaitu penjajah Belanda. Tetapi penulis tetap memakai istilah ini karena berdasarkan pada istilah yang dipakai para ahli sejarah Indonesia, baik sejarawan Indonesia maupun sejarawan asing (Indonesianis). Muhammadiyah didirikan di tahun yang sama, 1912. Muhammadiyah aktif khususnya dalam bidang pendidikan dan sosial dakwah bilhal serta dakwah bil lisan.

Tahun 1925 berdirilah Jong Islamieten Bond (JIB). Anggotanya kebanyakan adalah golongan elit yang berpendidikan Barat yang masih ingin memegang teguh keislaman. JIB di kemudian hari banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin Indonesia Merdeka, semisal M. Natsir, Moh. Roem, Yusuf Wibisono, Harsono Tjokroaminoto, Sjamsuridjal, dan lain sebagainya. Dengan demikian sampai tahun 1930 pergerakan nasional Indonesia praktis didominasi (kalau tidak mau disebut dimonopoli) aktivis-aktivis Islam. Perjuangan tahun 1930-an sampai 1940-an terdiri dari pergerakan Islam dan golongan nasionalis sekuler atau “kalangan kebangsaan yang netral agama”, istilahnya Deliar Noer.

Orang-orang nasionalis berkata bahwa o-rang-orang nasrani pun turut berjuang dalam usaha mengusir penjajah. Mereka mengambil contoh Pattimura atau Thomas Mattulessy. Padahal tulisan tentang Thomas Mattulessy hanyalah omong kosong dan isapan jempol dari seorang yang bernama M. Sapija (Agung Pribadi, Pattimura itu Muslim Taat, 2003 atau Drs. M. Nour Tawainella, “Menjernihkan Sejarah Pahlawan Pattimura” dalam Panji Masyarakat 11 Mei 1984). Tokoh Thomas Mattulessy tak pernah ada. Yang ada adalah Kapiten Ahmad Lussy atau Mat-Lussy, seorang Muslim yang memimpin perjuangan rakyat Maluku melawan penjajah Belanda. 

Menurut Fakta sejarah, bahkan Sisingamangaraja XII pun seorang muslim. Tetapi Nugroho Notosusanto cs berkata bahwa Sisingamangaraja XII adalah penganut agama Sinkretis antara agama Kristen, Islam dan agama Batak. 

Jendral Sudirman yang seorang guru Muhammadiyah pun adalah seorang Islam yang taat. Sudirman berjuang mengusir Belanda tidak atas dasar nasionalisme sekuler. Dia berjuang sebagai seorang Muslim yang membela negaranya. Tulisan tentang beliau kebanyakan ditulis oleh orang-orang nasionalis sekuler seperti Nugroho Notosusanto yang kini terbukti telah memalsukan Sejarah PKI. Ia juga kedapatan memalsukan sejarah Jong Islamieten Bond pada buku Sejarah Nasional Indonesia jilid V halaman 195-196. 

R.A. Kartini pun bukanlah seorang yang memperjuangkan emansipasi wanita an sich. Ia seorang pejuang Islam. R.A. Kartini sedang dalam perjalanan menuju Islam yang kaaffah, ketika ia mencetuskan ide-idenya. R.A. Kartini sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya terang (Islam) atau minazh zhulumati ilan nuur (Habis Gelap Terbitlah Terang), tetapi ia wafat sebelum sempat membaca terjemahan al-Qur’an selain juz 1 sampai juz 10. Akibatnya pengaruh teman-temannya yang mayoritas Nasrani dan Feminis Liberal, bahkan ada yang Yahudi, masih terlihat jelas. 

Fakta Peranan Pemuda Islam
Ada fakta menarik yang dipublikasikan oleh Ahmad Mansyur Suryanegara tentang peranan pemuda. Selama ini tokoh-tokoh seperti Endang Saefuddin Anshari, Harry J Benda, John Igleson Clifford Geertz, dalam karyanya menggolongkan tokoh agama yang karena menyandang gelar “Haji” atau “Kiai” menyangka bahwa mereka sudah tua. Padahal mereka adalah para pemuda. Misalnya HOS Tjokroaminoto pada waktu ia memimpin SI usianya masih muda. Pada tahun 1912 ia baru berusia 30 tahun. Melihat ke masa sekarang pengertian pemuda berdasarkan keputusan Menteri P dan K RI No. 0323/V/1978, pemuda adalah orang di luar sekolah maupun perguruan tinggi dengan usia antara 15-30 tahun. Kiai Haji Mas Mansur yang pada usia 12 tahun sudah menunaikan ibadah haji, sudah masuk gerakan mencintai tanah air. Kemudian mendirikan Nahdhatul Wathan yang berarti “Kebangkitan Negeri atau Negara” pada tahun 1916 saat usianya baru 20 tahun. Ia lalu pindah ke Muhammadiyah dan aktif di sana pada umur 26 tahun.

Demikian pula halnya dengan organisasi pemudi, rata-rata anggota dan pemimpinnya di bawah 30 tahun. Tetapi selama ini para ahli menggolongkannya sebagai gerakan wanita. Apalagi dengan peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember, maka orang mengira bahwa yang bergerak adalah ibu-ibu yang berusia cukup tua.

Pemuda Islam Indonesia Zaman Jepang
Pada awal pendudukan Jepang semua organisasi dilarang, kecuali MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang nantinya menjadi Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Organisasi semi militer dari Masyumi adalah Hizbullah dan Sabilillah yang juga diperbolehkan eksis. Di sana adalah ajang pelatihan semi militer dari pemuda-pemuda. Lambang organisasi militer PETA adalah simbol Islam, yaitu bulan sabit. Yang menjadi komandan-komandan PETA dipilih orang yang berpengaruh. Selain guru sekolah, banyak sekali guru pesantren yang menjadi komandan PETA dengan pangkat perwira menengah. Menurut seorang ahli dari Belanda, BJ Boland, ini adalah salah satu hikmah pendudukan Jepang bagi umat Islam Indonesia, yaitu islamisasi di kalangan tentara Indonesia. Tetapi di akhir pendudukannya, Jepang lebih mendekati golongan nasionalis sekuler melalui Jawa Hokokai (Kebaktian Jawa) dan gerakan 3A.

Pemuda Islam Pasca Proklamasi
Pada masa Revolusi mayoritas orang Islam berjuang dengan takbir “Allahu Akbar”. HMI pun berdiri di tengah-tengah revolusi tahun 1947. Pada Masa Demokrasi Liberal, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi organisasi Onderbouw atau bawahan dari partai-partai yang ada. Dengan kata lain pemuda terlibat dalam “Politik Aliran”. HMI walaupun independen dan bukan merupakan Onderbouw Masyumi seperti yang dikira banyak orang, akan tetapi tokoh-tokoh HMI sangat dekat dengan tokoh-tokoh Masyumi karena adanya persamaan ideologi keagamaan (modernisme Islam) dan kepentingan, yaitu anti PKI.

Pemuda dan Mahasiswa Islam 1965-1985
Pemuda Islam terutama PII (Pelajar Islam Indonesia) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) berperan sangat besar dalam Orde Baru. Biasanya apabila ada suatu perubahan sosial baik yang radikal (revolusi) atau evolusi, peran pemuda Islam terutama mahasiswa Islam cukup menonjol. Misalnya dalam revolusi di Iran dengan Bani Sadr, Khomeini, dan Ali Syariatinya, di Afghanistan dengan Ghulam Muhammad Niyazi beserta murid-muridnya para ketua aliansi tujuh partai terbesar di Afghanistan semisal Gulbudin Hikmatyar, Abdur Rabir Rasul Sayyaf, Burhanudin Rabbani, dan lain-lain. Juga revolusi di Aljazair dengan Abbas Madani beserta FIS-nya. Evolusi di Malaysia dengan Anwar Ibrahim yang dulunya merupakan aktivis demonstrasi mengkritik pemerintah Malaysia (dia berasal dari ABIM, Angkatan Belia Islam Malaysia), dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

Di Indonesia memang peran pemuda Islam selalu menonjol, misalnya Jong Islamieten Bond (JIB) dalam pergerakan nasional yang mana cabang-cabangnya tersebar di seluruh Indonesia. Pemuda Masyumi pada masa Demokrasi Liberal juga sangat berperan. Untuk periode 1960-an sampai 1970-an yang menonjol adalah PII, HMI, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, organisasi di bawah naungan NU). Akan tetapi dalam periode 1965-1985 peranan pemuda Islam agak tersamarkan karena semua organisasi pemuda Islam, para anggotanya melepas “jaket” dan melebur dalam organisasi yang bersifat nasionalis. PII masuk dalam KAPPI. HMI dan PMII dalam KAMI dan banyak lagi. Organisasi-organisasi seperti di atas terlibat dalam bentrokan-bentrokan fisik di lapangan (di daerah) dan mengalami benturan sangat keras. Benturan antara kubu “hijau” dengan kubu “merah”. Dalam mengkritik Rezim Soekarno, PII dan HMI sangatlah vokal dan ini menjadi ciri mereka yang utama. Tetapi entah mengapa sejak HMI mengakui Pancasila sebagai asasnya, ciri vokal itu hilang. Atau PII yang tetap vokal dan tidak mengakui Asas Tunggal Pancasila menyebabkan organisasi itu secara atas tanah dikatakan bubar tetapi di bawah tanah PII itu tetap eksis, namun menjadi PII-Ilegal. Tahun 1973 pelajar-pelajar Islam yang tergabung dalam PII menguasai gedung DPR-RI pada saat berlangsung sidang membahas RUU Perkawinan. 

Pada tanggal 20 Maret 1978 terjadi Demonstrasi menentang P4 dan aliran kepercayaan masuk GBHN oleh Gerakan Pemuda Islam (GPI) yang dimotori Abdul Qadir Djailani. Demikian pula delegasi PII, HMI, GP Anshor, IMM, IPNU, dan PMII intensif berdialog di gedung MPR-RI dengan para anggota MPR sejak tahun 1977 sampai tahun 1978 menentang masuknya aliran kepercayaan dalm GBHN 1978. Last but not least, HMI, IMM, PMII, dan pendatang baru KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) sangatlah berperan dalam aksi-aksi reformasi menumbangkan Soeharto. Ternyata dalam rentang waktu yang panjang ini pemuda Islam sangat berperan dalam menentukan jalannya negeri ini.

Lalu, apakah kita hanya akan merenungi kejayaan masa lampau ataukah akan menentukan buat masa depan? Itu semua tergantung kepada kita sendiri! Wallahu A’lam bish Shawab.

Penulis Peneliti Yayasan Harkat Bangsa

 - kompilasi chm : www.pakdenono.com - juni 2007-

Sunday 7 June 2015

Doa Keselamatan

"Ya Allah, jangan siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, jangan bebankan pada kami beban berat seperti Kau bebankan pada orang-orang sebelum kami. Ya Allah, jangan Kau pikulkan pada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Ampunilah dan maafkan kami, serta rahmatilah kami. Kaulah Penolong kami, maka tolonglah kami untuk mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqoroh: 286).

Penjelasan

Ibnu Katsir merangkum sepuluh hadist tentang keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadist: "Barangsiapa yang membaca dua ayat akhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan."

Thursday 4 June 2015

TIGA WAKTU Seorang Ayah Harus Hadir untuk Anaknya

Kisah Luqman adalah nuansa nasihat seorang ayah kepada anaknya, al-Qur'an telah memaparkan hubungan antara kedua orang tua dan anak anaknya dalam tata bahasa yang sangat detail dan teliti.
Ia menggambarkan hubungan yang mengisyaratkan kasih sayang dan kelembutan. Kisah inipun mengandung makna bahwa sesungguhnya ikatan aqidah harus dikedepankan dari hubungan darah sekalipun.
Melalui komunikasi yang penuh hikmah dengan bahasa cinta inilah yang memiliki dampak yang sangat berpengaruh pada jiwa anak.
Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid menjelaskan ada tiga waktu mendasar yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Saw, dalam memberi pengarahan kepada anak, yaitu:

Pertama, dalam perjalanan
Suatu hari Rosulullah menasehati ibnu abbas dalam perjalanan, seperti yang diriwayatkan al hakim dari ibnu abbas bahwa , Nabi Saw diberi hadiah seekor bighal oleh kisra.
Beliau menungganginya dengan tali kekang dari serabut. Beliau memboncengku di belakangnya. Kemudian beliau berjalan. Tidak beberapa lama, beliau menoleh dan memanggil, "hai anak kecil." Aku jawab, "labbaika, wahai Rosulullah." Beliau bersabda, "Jagalah agama Allah, niscaya Allah menjagamu."
Ini menunjukkan bahwa pengarahan Nabi saw dilakukan di jalan ketika keduanya sedang melakukan perjalanan, baik berjalan kaki maupun berkendaraan. Pengarahan ini tidak dilakukan dalam kamar tertutup, tetapi di udara terbuka, ketika jiwa si anak siap dalam menerima pengarahan.

Kedua, Waktu Makan
Diriwayatkan oleh Bukhori dan muslim dari Umar bin Abi Salamah ra, ia berkata: "Aku masih anak anak ketika berada dalam pengawasan Rosulullah. Tanganku bergerak kesana kemari di nampan makanan. Rosulullah bersabda kepadaku, "Hai anak kecil, ucapkanlah Basmalah, makanlah dengan tangqn kanan dan ambillah yang ada di hadapanmu." Sejak itu, begitulah caraku makan.

Ketiga, saat anak sakit
Ketika anak kecil sakit, ada dua keutamaan yang terkumpul padanya untuk meluruskan kesalahan kesalahannya, yaitu keutamaan fitrah anak dan keutamaan lunaknya hati ketika sakit. Rosulullah saw telah memberikan teladan. Bahwa suatu hari Beliau menjenguk seorang anak yahudi yang sesng sakit dan me gajaknya untuk berislam. Beliau duduk didekat kepalanya dan bersabda kepadanya, "Masuk Islamlah engkau." dia melihat kearah bapaknya yang saat itu juga berada disana. Si bapak berkata, "turutilah Abul Qosim." Maka, dia pun masuk Islam. Kunjungan Rosulullah menjadi kunci cahaya bagi anak tersebut.
Selain dari tiga waktu diatas, orangtua pun bisa melihat waktu waktu yang diperkirakan tepat bagi kedua orang tua untuk memberikan nasehat kepada anak anaknya.

Dikutip dari majalah mulia Bmh Edisi mei 2015

 

Copyright @ 2013 Edi.my.id.