Sumber Gambar: google.com |
kami terkejut jika mendapati kotak amal dalam keadaan tercongkel, wah siapa ya kira kira yang tega berbuat seperti ini pikirku dalam hati.
Kemudian datanglang seorang petugas rumah makan kepada kami, kak kak katanya dengan logat khas Palembang, itu kotak amalnya habis di congkel sama maling katanya.
Kami berdua hanya tersenyum
setelah mendengar berita itu, oh tidak apa apa mbak balas kami santai. Kemudian
mbak itu menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana kronologis kejadian, kami
Cuma menjawab dengan ohhhh begitu rupanya, ia kak malingnya masuk lewat atas
rumah, mungkin malingnya manjat lewat samping.
Tak lama berseling mbaknya bilang dek tolong panggilkan ibu ya
diatas katanya dengan nada tinggi, kemudian adek itu memanggil bu bu ada yang
cari, turunlah ibu itu menemui kami berdua. Wah ini dia yang punya rumah makan
yang kita titipin kotak amal, dengan penuh semangat ibu itu menyapa kami,
Assalamualaikum kata ibu itu walaikumsalam bu gimana sehat kata mas sholihin
memulai pembicaraan.
Begini mas kita habis kemalingan katanya, owh jadi apa saja yang
hilang tanyaku, oh banyak mas ada tabung nah itu kotak amal kalian juga di
bongkar sama malingnya nah itu kotak amal rumah zakat juga dibongkar.
Owh biasa saja kok, nanti kita ganti dengan kota yang baru ucap mas
sholihin, owh ya mas ini dari BMH kan saya biasa langganan majalah hidayatullah
juga tapi sama Ibu Yuli Hartati, owh itu langganan majalah saya kata mas
sholihin. Jadi mas yang biasa mengantar majalah, ia bu jawab mas Sholihin.
Tapi kok bulan juni ga ada ya kata ibu itu sekenanya, owh ia bu
saya memang tidak ambil bulan juni jawab mas Sholihin. Oea lain kali kalau mau
antar majalahnya langsung kesini saja ya, iya bu untuk bulan ini langsung saya
antar kesini.