Makna komunikasi
Kita telah banyak berbicara tentang komunikasi. Dengan berkembangnya komunikasi maka ruang lingkup komunikasi mengalami perubahan yang mendasar. Banyak para ahli yang menguraikan ruang lingkup komunikasi. Namun pada dasarnya perkembanganya tidak menyimpang dengan inti komunikasi itu sendiri. Arifin (1988) mengemukakan bahwa dalam percakapan banyak orang yang selalu menggunakan kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung kata : komunikasi, dengan makna berbeda satu dengan yang lain.[1]
Perhatikan contoh-contoh berikut :
Kita telah banyak berbicara tentang komunikasi. Dengan berkembangnya komunikasi maka ruang lingkup komunikasi mengalami perubahan yang mendasar. Banyak para ahli yang menguraikan ruang lingkup komunikasi. Namun pada dasarnya perkembanganya tidak menyimpang dengan inti komunikasi itu sendiri. Arifin (1988) mengemukakan bahwa dalam percakapan banyak orang yang selalu menggunakan kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung kata : komunikasi, dengan makna berbeda satu dengan yang lain.[1]
Perhatikan contoh-contoh berikut :
~Chilla baru saja menerima nilai hasil ujian semester I.
Pada saat makan malam bersama ayah Chilla menanyakan tentang nilai ujian
tersebut.
~Andy menceritakan kejadian-kejadian lucu yang membuat
teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal.
~Afifah sedang memiliki masalah dengan kekasihnya dan
mengungkapkan masalahnya kepada temannya.
~Dua mahasiswa sedang membicarakan tentang dosennya yang
galak.
Dari
contoh-contoh diatas dapat disimpulkan apa itu komunikasi, yaitu : komunikasi
sebagai proses social, komunikasi sebagai peristiwa, komunikasi sebagai ilmu,
komunikasi sebagai keterampilan. Selain itu ditemukan juga beberapa arti dari
komunikasi yaitu : dipahami, saling berhubungan, saling pengertian, dan pesan.
2.
Pengertian komunikasi secara etimologis
Biasanya
dalam perkembangannya komunikasi sering disamakan dengan publisistik.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicate, yang artinya berpartisipasi,
atau memberitahukan. Sementara publisistik berasal dari perkataan latin populus
yang berarti penduduk, publicus artinya kepada masyarakat luas, atas
ongkos Negara, publico artinya perintah Negara, publicare berarti
menjelaskan kepada penduduk, publicani artinya pemungutan pajak.[2]
Dengan
demikian publisistik lebih menekankan pada sifat atau kegiatan dari seorang
atau sekelompok orang, atau instasi untuk mempengaruhi orang lain, kelompok
lain, maupun instasi yang lain. Kegiatan ini dilihat dari kegiatan seseorang
dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat suatu Negara, sedangkan
komunikasi lebih menitikberatkan segi sosialnya, yaitu usaha menjadikan sesuatu
menjadi milik bersama. Pada dasarnya publisistik lebih menitikberatkan ke
efek politiknya, sementara komunikasi menitikberatkan ke kegiatan dan proses sosialnya.[3]
3.
Masalah definisi komunikasi
Ada banyak definisi yang
dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Menurut Dance (1970) menyusul Strappers
(1966) berhasil membuat enam kategori dari serba makna definisi komunikasi yang
menunjukkan komunikasi sebagai[4]
:
a)
Aktivitas
dari suatu pihak
Communication is the discriminatory respons of an organism
to a stimulus. (Stevens, 1950)
b)
Aktivitas
datang dari pihak lain : mempengaruhi
The proses by which an individual transmits stimulus to
modify, the behavior of other individual. (Hoveland, 1948)
c)
Hubungan
adalah sentral
Communication is essentially the relationship set up by the
transmition of stimully and the evocation of response. (Cherrey, 1964)
d)
Hasil
adalah yang utama, sharing atau pemilikan
It is prosess that makes common to or several what was the
monopoly of one or some. (Gode, 1959)
e)
Transmisi
informasi
Communication is an information transformation process which
orginates at mind and ends at a mind. (Toda, 1967)
f)
Penggunaan
lambang
To designate interaction by means of signs and symbols.
(Cullen, 1939)
4.
Ruang lingkup komunikasi
Menurut Effendy (1986)
dengan berdasarkan definisi Harold Laswell, rumusan komunikasi adalah siapa
yang mengatakan? (who says?), melalui saluran apa? (what in wich channel?),
kepada siapa? (to whom?), dengan effek apa? (With what effect?). kemudian
Effendy menampilkan ringkasan ruang lingkup komunikasi sebagai berikut[5]
:
Bagian Ruang Lingkup
Komunikasi
1.
Bentuk
komunikasi
|
a.
Komunikasi
personal
1)
Komunikasi
intrapersonal
2)
Komunikasi
interpersonal
b.
Komunikasi
kelompok
1)
Komunikasi
kelompok kecil
-lecture,panel
diskusi,symposium,seminar,brainstorming
2)
Komunikasi
kelompok besar
c.
Komunikasi
massa
1)
Pers
2)
Televisi
3)
Film
4)
Dll.
|
2.
Sifat
komunikasi
|
a.
Verbal
1)
Oral
2)
Written
b.
Non
verbal
1)
Gestural
2)
Pictorial
|
3.
Teknik
komunikasi
|
a.
Journalism
b.
Public
relation
c.
Advertising
d.
Exhibition
e.
Propaganda
f.
Public
g.
Dll.
|
4.
Metode
komunikasi
|
a.
Komunikasi
informative
b.
Komunikasi
persuasive
c.
Komunikasi
instruktif
|
5.
Fungsi
komunikasi
|
a.
Informasi
massa
b.
Pengetahuan
massa
c.
pendapat
massa
d.
Hiburan
massa
|
6.
Tujuan
komunikasi
|
a.
Social
change
b.
Attitude
change
c.
Opinion
change
d.
Behavior
change
|
7.
Model
komunikasi
|
a.
One
step flow communication
b.
Two
steb flow communication
c.
Multi
step flow communication
|
8.
Bidang
komunikasi
|
a.
Komunikasi
social
b.
Komunikasi
organisasi
c.
Komunikasi
bisnis
d.
Komunikasi
politik
e.
Komunikasi
budaya
f.
Komunikasi
tradisional
g.
Komunikasi
internasional
h.
Komunikasi
perkembangan
i.
Komunikasi
lingkungan
|
9.
System
komunikasi
|
a.
Social
responsibility system
b.
Authoritarian
system
c.
Dll.
|
A
CIRI-CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Menurut
Barnlund ada beberapa cirri yang bisa
untuk mengenal komunikasi antar pribadi. Adapun cirri-ciri dapat di alurkan
sebagai berikut yaitu:[1]
1.
Komunikasi antar pribadi
biasanya terjadinya secara spontan .
Anda
dapat membayangkan pada suatu saat anda memasuki sebuah rumah makan . dengan memilih tempat duduk di
sudut ruangan di lantai dua, anda sebenarnya bermaksud untuk dapat memandang
lalu lintas yang ramai. Ternyata di meja yang disudut itu telah duduk dua orang
gadis yang telah tiba sebelum anda, apa pun yang terjadi anda pun harus duduk
di sana dan
anda harus berkenalan dengan keduanya. Perkenalan ini terjadi secara spontan,
berpegang tangan, menyebut nama, mungkin juga pekerjaan, sesudah makan kalian
berpisah. Ini namanya komunikasi antar pribadi, karena pertemuan itu terjadi secara spontan di rumah
makan.
2.
Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih
dahulu.
Meskipun biasa saja terjadi adanya komunikasi antar
pribadi yang telah anda janjikan, namun kebanyakan aksi yang terjadi,
komunikasi antar pribadi tidak mempunyai
tujuan yang di programkan terlebuh dahulu.
Pertemuan
yang terjadi di rumah makan sebagai mana di lukiskan tersebut. Perkenalan di
dalam, contoh-contoh ini merupakan bagaimana suatu komunikasi antar pribadi
tidak mempunyai tujuan. ciri ini tentu membedakannya dengan komunikasi kelompok
yang tujuannya sudah di rencanakan atau di rumuskan.
3.
Komunikasi antar pribadi
terjadi secara kebetulan diantara para peserta yang tidak mempunyai identitas
yang jelas.
Selain
terjadinya komunikasi antar pribadi itu secara spontan, tidak mempunyai tujuan yang telah di
sepakati maka ciri berikutnya adalah :
peristiwa komunikasi yang terjadi secara kebetulan
Pertemuan
yang terjadi di rumah makan menunjukan bahwa komunikasi terjadi karena secara
kebutulan. Apakah anda mengenal dengan kedua gadis tersebut? Tentunya untuk pertama kalinya
tidak, karena mereka tidak mempunyai identitas yang jelas, tidak tahu dari mana
asalnya. Setelah berkenalan secara spontan,
kemudian berpisah (karena pertemuan itu berlangsung secra kebetulan)
baru identitasnya telah di ketahui.
4.
Komunikasi antar pribadi
mempunyai akibat yang di sengaja maupun yang tidak disengaja.
Ciri
komunikasi antar pribadi yang keempat adalah menghasilkan suatu akibat yang
disengaja atau yang tidak disengaja, atau akibat yang telah direncanakan
terlebih dahulu atau tidak direncanakan.
Seringkali berkomunikasi dengan orang lain (katakan itu adalah mahasiswa) dalam
suatu percakapan, anda bermaksud mengetahui keadaan orang tua mahasiswa.
Obrolan di mulai dengan menanyakan nama ayah dan ibu, mungkin anda ingin
mengetahui keadaan orang tua si mahasiswa lalu anda pun bertanya apakah kedua
orang tuamu, ayah dan ibu sehat-sehat sampai sekarang…? Dalam hati keinginan
anda hanya menghendaki jika orang tuanya sehat walafiat. Namun tidak terduga
anda memperoleh jawaban dari mahasiswa: kedua orang tuaku kini telah bercerai
,sehingga ibuku menikah lagi dengan seorang penjudi yang sama sekali saya tidak
sukai
Komunikasi
antar pribadi terkadang mengakibatkan suatu reaksi yang tidak direncanakan
terlebih dahulu, dan keadaan inipun sebenarnya tidak di kehendaki. Namun
demikian tekadang dalam peristiwa komunikasi anda selalu berhadapan dengan
keadaan dimana apa yang dimaksudkan tidak dipahami sehingga mengakibatkan
riaksi dan suasana komunikasi menjadi lain dari apa yang diinginkan.
5.
Komunikasi antar pribadi
seringkali berlangsung berbalas-balasan.
Komunikasi
yang dilakukan antra pribadi berbeda dengan komunikasi lainnya, misalnya
komunikasi kelompok maupun massa.
Komuniksi antar pribadi mempunyai ciri hubungan antara seorang komunikator
dengan komunikan dalam suatu percakapan saling memmeri dan menerima informasi
secara bergantian. Suasana logispun terjadi sehingga tidak lagi diketaui
siapa sebenarnya yang menjadi
komunikator dan siapa yang menjadi komunikan karena pembicaraan keduanya
bergantian dan terus-menerus.
6.
Komunikasi antar pribadi
menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang
bebas, bervariasi ,adanya keterpengaruhan.
Setiap
orang lebih suka berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih
dekat dengan pasangannya. Factor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan
hubungan mereka. Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan
untuk menyatakan pendapatnya dalam percakapan diantara mereka. Setelah bebas
maka berbagai variasi dalam percakapanpun dapat dilakukan.
7.
Komunikasi antar pribadi
tidak di katakan sukses jika tidak membuahkan hasil.
Suatu
komunikasi antar pribadi dikatakan sekses kalau membawa hasil. Sebagai mana
telah diuraikan sebelumnya bahwa komunikasi antar pribadi itu selain melibatkan
orang dalam keadaan bebas atau saling mempengaruhi. Saling becakap-cakap
berbalasan, membuahkan hasil yang disengaja atau tidak disengaja dan di dorong
oleh banyak factor pendorong, maka hasil komunikasi harus nyata merubah cara
pandang, perasaan, maupun prilaku yang
nyata.
8.
Komunikasi antar pribadi
menggunakan lambang-lambang yang bermakna.
Gambaran
tentang terlaksananya komunikasi antar pribadi biasanya hanya dengan kata-kata
verbal yang diucapkan. Namun kalau dengan kata-kata saja tidaklah cukup,
kadang-kadang anda harus manggunakan lambang-lambang untuk menjelaskan maksud
anda ataupun memperkuat pernyataan yang disampaikan.
Fungsi dari berbagai
lambang tersebut bahwa seorang komunikator menerjemakan suatu pesannya dengan
lambang tertentu demi pesan itu sendiri dan memperkuat makna pesan itu.[2]
A.
SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1.
Komunikasi antar pribadi melibatkan di dalamnya perilaku
verbal maupun non verbal.
Jika
diperhatikan dengan sungguh sungguh maka setiap hari sebenarnya setiap orang
dalam berkomunikasi antar pribadi telah melaksanakan pengiriman pesan pesan
yang bersifat verbal maupun non verbal
Coba
anda bayangkan diri anda sendiri ketika bocah, pada suatu ketika sedang nakal-nakalnya,
ibu mengatakan kepada anda ia sangat mencintai anda. Bagaimana ibu menampilkan
wajahnya ketika mengatakan: saya mencintaimu!. Sang ibu melemparkan
senyuman dibibirnya, tangannya mengusap ngusap rambutmu, kemudian mencubit
pipimu. Suaranya menjadi lebih rendah nadanya, lembut dan perlahan-lahan. Semua
yang dilakukan ibumu tersebut menunjukkan bahwa sang ibu telah mengirimkan
pesannya dalam prilaku verbal (mengucap kata kata) diikuti dengan prilaku non
verbal (bantuan suara dan gerak gerik tangan).
Golfman
(1971) dan de lozier (1976) little john (1978); merinci prilaku verbal tersebut
atas (1) bahasa jarak atau proksemik ;(2) dan bahasa gerak anggota tubuh
atau kinesik; (3) prilaku yang terletak antara verbal dan non verbal
yang disebut dengan paralinguistic.
2.
Komuikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan,
scripted dan contrived
Ketika
berkomunikasi dengan sesamanya umumnya ia harus mempertimbangkan secara
pastisetiap prilakunya sendiri. Ia dapat mengatakan apa saja yang ada dalam
benaknya, kemudian mewujudkannya, baik dalam prilaku yang disebut spontan,
scripted, dan contrived. Cara yang dipilihnya juga sangat tergantung pada
tujuan hubungan diantara mereka, sehingga prilaku itu menggambarkan
harapan-harapanya akan tercapai atau tidak. Mengapa ketiga cara ini
mempengaruhi seseorang? Semuanya disebabkan karena sebagai manusia
kadang-kadang seseorang berperilaku karena dikuasai oleh perasaannya, pada
waktu yang lain perilaku seseorang didorong oleh sikap dan pandangan yang
rasional.
Bentuk
prilaku yang pertama adalah yang bersifat spontan. Perilaku seperti ini dalam
satu komunikasi antar pribadi dilakukan secara tiba-tiba, serta merta untuk
menjawab sesuatu rangsangan dari luar tanpa terpikir terlebuh dahulu. Dalam hal
demikian maka reaksi dari emosi yang penting. Misalnya seorang ambon bertemu
dengan kawannya, kemudian menyapa dengan satu kata: maki, atau seorang
batak bertemu langsung berteriak: horas! Atau anda bertemu dengan karib
anda terus mengatakan : joe, luring ajar lho!, prilaku yang digambarkan
seperti ini merupakan reflexs dari hati seseorang, reaksi dari pesan yang
dikuasai seluruhnya atau sebagian besarnya oleh emosi bukan karena rasio.
3.
Komunikasi antar pribadi sebagai suatu proses yang
berkembang.
Sifat
yang ketiga dari komunikasi antar pribadi adalah sifat yang terlihat sebagai
suatu proses yang berkembang, gambaran mana menunjukkan bahwa komunikasi antar
pribadi sebenarnya tidaklah statis melainkan dinamis, demikian Miller dan
Steinberg.
Keduanya
menerangkan jika ada orang yang baru pertama kali bertemu maka mereka hanya
mempunyai gambaran umum atau pengetahuan dasar tentang orang lain sangat
terbatas. Sebagai contoh dalam perkenalan pertama mungkin yang kita tahu adalah
nama seseorang, tempat tinggal, tanggal lahir, suku dan asal, Negara maupun
pekerjaan selebihnya mungkin tidak diketahui. Karena mungkin setiap hari
keduanya sering bergaul maka setiap dari mereka akan mendapatkan tambahan
informasi tentang pribadi masing-masing. Sedikit demi sedikit informasi itu
meluas ke status perkawinan, suka duka rumah tangga, suka duka di tempat kerja
dan sebagainya.
4.
Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik,
mempunyai interaksi, dan koherensi.
Agar
komunikasi dikatakan sukses maka para pesertanya harus berpartisipasi satu
terhadap yang lain baik dengan pesan-pesan yang verbal maupun non verbal. Suatu
komunikasi antar pribadi harus ditandai dengan adanya umpan balik, seandainya
kita berbicara dengan orang lain dan yang diharapkan adalah jawabannya sehingga
kita mengetahui pikirannya, perasaannya dan melaksanakan apa yang kita
maksudkan, dan jika harapan-harapan itu terpenuhi, maka dapat disimpulkan
komunikasi antar pribadi telah berhasil karena umpan baliknya membuat kita
bersama menjadi saling mengerti.
Umpan
balik pribadi mengacu repons verbal maupun nonverbal dari seseorang komunikan
maupun komunikator secara bergantian, tetapi manakala kita menggunakan media
(bersurat, menelpon mengirim teks atau facesmile) lalu pihak lain tidak
membalasnya (tidak membalas surat
dan tidak mengangkat gagang telepon) maka umpan balik tidak ada. Maka
komunikasi antar pribadi telah gagal karena tidak adanya umpan balik.
5.
Komunikasi antar pribadi biasanya diatur dengan tata aturan
yang bersifat intrinsic dan extrinsic.
Aturan
itu biasanya dinyatakan maupun tidak dinyatakan sama-sama mengertilah. Dengan
intrinsic dimaksudkan adalah suatu standar dari prilaku yang dikembangkan oleh
seorang sebagai pandu bagaimana mereka melaksanakan komunikasi.
Misalnya
dua orang kawan yang menghindari diri dari pembicaraan tentang suatu tema
diskusi karena kedudukan mereka terhadap tema itu sangat berbeda. Dalam
organisai terjadi misalnya karena perbedaan struktur (pimpinan dan bawahan).
Tema
tentang tenaga kerja wanita meskipun penting namun tidak penting bagi dua orang
satpam yang berjaga. Karena bagi meraka apa manfaatnya. Namun tema itu cocok
untuk dibicarakan antara anggota keluarga yang salah seorang anggota TKWnya
meninggal di Saudi Arabia.
6.
Komunikasi antar pribadi menunjukkan adanya
suatu tindakan.
Sifat
keenam dari komunikasi antar pribadi adalah harus adanya sesuatu yang dibuat
oleh mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Jadi kedua pihak harus
sama-sama mempunyai kegiatan. Aksi tertentu sehingga tanda bahwa mereka memang
berkomunikasi.
Jadi
semua pihak yang terlibat dalam suatu proses komunikasi antar pribadi seperti
halnya permainan sepak bola harus mempunyai satu aksi, satu tindakan yang nyata
dan diatur dengan suatu taktik dan strategi demi tercapai tujuan komunikasi.
7.
Komunikasi antar pribadi merupakan persuasi antar manusia.
Sifat
terakhir dari komunikasi antar pribadi yang penting adalah adanya: persuasi.
Sunarjo 1983 dari berbagi sumber menyebutkan persuasi tidak lain merupakan
teknik untuk mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan
fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikan yang hendak dipengaruhi
dengan demikian persuasi bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun
suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain.
[1] Ibid, hal:12-19
[2] Ibid, hal:12-19
[1] Allo
Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, hal 1.
[2]
H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta, Rineka Cipta, 2000, hal 16.
[3]Allo
Liliweri, Loc cit., hal 3.
[4] Ibid.,
hal 5-6.
[5]
Ibid., hal 7-9.