Ilustrasi Suap |
Kata
suap mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, sampai sampai hampir di
semua media massa membeberkan berita tentang adanya suap menyuap diantara para
pejabat kita di Negeri ini, diantaranya adalah suap menyuap diantara petinggi
Partai Demokrat dengan Komisi
Pemberantas Korupsi (KPK), suap menyuap, kasus ini terjadi setelah komite komisi
pemberantas korupsi (KPK), bahwa terdapat pelanggaran etika para pemimpin KPK.
Beberapa
anggota komite etik Ahmad Syafii Ma’arif membenarkan bahwa komite mengambil
kesimpulan pada selasa kemarin. Komite telah meminta keterangan puluhan saksi
di antaranya ketua umum partai demokrat Anas Urbaningrum, Wakil Sekjen Partai
Demokrat saan mustofa, ketua komisi hokum DPR benny kabur Harman dan mantan
bendahara umum partai democrat Muhammad Nazaruddin.
Komite
itu terbentuk setelah nazaruddin menebar tuduhan pelanggaran etika pada empat
pemimpin KPK, Nazaruddin menuduh Busyro pernah bertemu dengan petinggi partai
democrat sebelum Busyro tepilih sebagai pimpinan KPK dan merekayasa kasus Nazar
diantaranya mengenai kasus korupsi keuangan pembangunan wisma atelit SEA GAMES.
DAN Busyro membantah tuduhan itu bahwa dirinya pernah bertemu dengan petinggi
Partai democrat.
Dan
nazarpum menuduh Jasin pernah bertemu dengan Anas urbaningrum, dan lagi lagi orang
yang di tuduh tersebut mengelak bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan
pejabat democrat.
Dan
mantan anggota DPR itu juga menuduh Chandra pernah bertemu dengannya sebanyak
lima kali. Dua pertemuan dilakukan di nazar di daerah kawasan pejaten, Jakarta
selatan. Dan dua lagi di sebuah trestaurant di apartemen cassablanca dan satu
lagi pertemuan di daerah lokasi kantor KPK. Dari pertemuannya dirumah, nazar
menyebut jika Chandra telah menerima uang dari seorang pengusaha yang bernama
Andi Naronggong. Pemberian uang itu disebut nazar ada kaitannya dengan dua
proyek yang di selidiki oleh pihak KPK yaotu proyek E-KTP dan pengadaan baju
hansip untuk kepentingan pemilihan imum 2009.
Candra
membenarkan ia pernah bertemu denag Nazar. Dua kali pertemuan selanjutnya itu
atas ajakan Nazar yang menyertakan nama Benny. Adapun tuduhan atas menerima
uang dari seorang pengusaha, Chandra membantahnya ia mengataka bahwa itu semua
adalah fitnah kata Chandra saat konfrensi pers dikantor KPK pada dua pekan yang
lalu.
Adapun
tuduhan kepada haryono telah sampai kepada komite, sekretaris komite Etik
zainal abiding pernah mengatakan, Haryono dituduh pernah datang ke rumah Nazar
bersama sekretaris jendral KPK Bambang pratono sunu untuk membincangkan
penganggaran komisi anti korupsi di APBN. Tuduhan itu belum pernah dikonfirmasi
oleh haryono, pesan singkat yang pernah dikirim berkali kali tak pernah di
balasnya. Komite juga telah mengklarifikasi tuduhan ini pada haryono senin lalu,
namu said yang dikonfirmasi tak membeberkan hasil klarifakasi itu.